TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Sulawesi Utara (PBSI Sulut) meminta percepat pengadaan alat pendukung. Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat sudah berlangsung tiga hari.
"Kami masih pakai bola sendiri, masih banyak juga yang dijanjikan kini belum ada," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Sulut Heinttje Poluakan saat ditemui Tribun Manado di lokasi Pelatda Golden Lake Resort Manado, Kamis (16/6).
Lanjut dia, para atlet juga membutuhkan raket serta senar. Pasalnya, beberapa raket milik mereka senarnya putus.
Sejumlah alat pendukung yang mereka butuhkan antara lain raket, bola, grip, senar, sepatu dan sebagainya sesuai spesifikasi telah dimasukkan ke pihak penyedia.
"Senar harganya Rp 100 ribu lebih, saya sudah coba koordinasi (telepon) tapi belum tersambung," tambah pelatih bertangan dingin ini.
Begitu juga dengan sepatu pendukung, karena sangat dibutuhkan saat joging atau berlari. Menurut dia, untuk sementara bola bulutangkis dan senar yang harus dipercepat karena sering digunakan.
Hal senada dikatakan pebulutangkis cantik Natalia Sumual. "Di daerah lain persiapan Pelatda mereka lengkap sehingga bisa leluasa," ungkap dia.
Terpisah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pemuda dan Olahraga Sulut Carla Montong mengimbau supaya para peserta Pelatda bersabar.
"Pemenang lelang sudah tandatangani kontrak, mereka diberi kesempatan selama 75 hari," beber dia di sela melengkapi administrasi peserta Pelatda di kamar hotel itu.
Menurut dia, bila pihak ketiga ini melanggar batas waktu yang ditentukan pada 22 Agustus, maka akan dikenakan denda.
Terkait lama proses pengadaannya, pihaknya harus melengkapi sejumlah berkas spesifikasi dari 26 cabang olahraga. "Bahkan, tiga cabang olahraga di antaranya belum lengkap spesifikasi yang mereka masukkan, pokoknya kami tidak melanggar dari pagu," pungkas dia. (alp)