Emas Rp 2 Miliar di Bitung Raib, Maling Leluasa Mencuri karena Ini

Penulis: Christian_Wayongkere
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ketika banyak orang bersuka ria dalam perayaan Kemerdekaan 17 Agustus, Haji Udin Djanas justru harus menerima kenyataan pahit, ia menjadi korban pencurian.

Maling leluasa mencuri diduga lantaran suasana sepi, ada rumah kosong di sebelah toko yang mudah dibobol, CCTV dilumpuhkan pencuri dan brankas belum terbuat dari baja.

Begini rincian kejadiannya, Senin pagi itu, saat membuka Toko Cahaya Emas miliknya pukul 10.00 Wita, dia mendapati ruangan toko sudah porak poranda. Brankas besar sudah jebol dibuka paksa. Isi brankas berupa uang tunai Rp 50 juta dan emas di antaranya perhiasan dan lain-lain seberat total 5 kilogram digasak pencuri.

Entah untuk alasan apa, pencuri meninggalkan sebuah jam tangan dan uang tunai Rp 1 juta di dalam brankas yang sudah rusak.

Kuat dugaan, pencuri masuk dengan cara melubangi dinding toilet yang tembus di sebuah toko kosong, eks Toko Surabaya yang tepat bersebelahan dengan Toko Cahaya Emas.

Ismail, penjual nasi kuning di dekat toko emas, sehari-harinya bertegur sapa dengan Haji Udin saat membuka toko. Dia melihat gelagat Haji Udin sangat berbeda kala pagi itu membuka toko emas yang terletak di Kelurahan Bitung Timur.

"Tidak biasa Pak Haji (Udin) setelah membuka toko lalu masuk ke dalam tapi kemudian langsung keluar lagi. Raut wajahnya pucat putih tanpa sepatah kata pun langsung berlalu pergi," ungkap Ismail.

Biasanya, lanjutnya, Haji Udin membuka semua pintu dan mempersiapkan tokonya, tapi kali ini beda. "Kami sempat tanya kenapa keluar lagi, apakah ada barang yang tertinggal. Dia hanya berdiam," tambahnya.

Mia (45), istri Haji Udin, menuturkan peristiwa pencurian di tokonya baru diketahui saat suami membuka toko. "Ada ratusan perhiasan emas berbagai model seperti cincin, kalung, anting, gelang dan lainnya yang dicuri dari dalam brankas," jelas Mia dengan raut muka lesu.

Perempuan berhijab ini mengungkapkan, selain kehilangan ratusan perhiasan emas, ada juga uang yang tak diketahui persis berapa jumlahnya ikut raib. Uang itu hasil penjualan pada Sabtu pekan lalu. Toko Cahaya Emas tutup sekitar pukul 21.00 Wita Sabtu pekan lalu.

"Semua emas di atas pajangan kami masukkan dalam brankas. Semua hilang dicuri. Kerugiannya mencapai Rp 2 miliar lebih," ungkap Mia, yang tinggal di Kelurahan Kadoodan ini.

Ditemui saat di Polsek Urban Maesa Bitung, Haji Udin dan istrinya menaruh harapan besar polisi dapat mengungkap kasus ini.

Semua barang berharga bernilai miliaran di toko emasnya yang dirintis selama 11 tahun hilang sekejap dalam satu malam. Haji Udin mengaku kehabisan modal akibat musibah ini.

"Dengan musibah ini, saya sudah habis modal untuk membuka usaha jual beli perhiasan emas. Semua sudah diambil pencuri," keluh Udin, Selasa (18/8/2015).

"Uang tunai ada sekitar Rp 50 juta, hasil penjualan emas. Uang simpanan serta 5 kilogram perhiasan emas lenyap di dalam brankas," urainya.

"Kini saya dan istri bergantian saling menguatkan. Kalau saya sedih, istri yang hibur, begitu juga sebaliknya," terang Haji Udin.

Kapolsek Urban Maesa Kompol Deli Manullang melalui Kanit Reskrim AKP Hilman Mutalib, menjelaskan telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi mulai dari pelapor, perantara penjual Toko Surabaya di samping Toko Cahaya Emas, tukang ojek dan pedagang eceran.

"Dari keterangan mereka, ada yang melihat orang keluar masuk di dalam toko yang akan dikontrakkan itu pada Sabtu pekan lalu. Toko itu oleh pemiliknya bernama Ko Bun dikontrakkan lewat sopir Ko Bun. Dia mencari pihak yang akan mengontrak," terang Hilman.

Lanjut dia, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkajara (TKP) dan keterangan saksi, Polsek dibantu Tim Manguni Polda Sulut dan Tim Tarsius Polres Bitung, saat ini tengah membuat sketsa wajah yang sempat dilihat oleh para saksi untuk dicocokkan. Polisi juga akan memeriksa rekaman CCTV di sekitar TKP.

"Ada petunjuk dari perantara penjual toko itu membeli telepon tak jauh dari TKP dan melakukan komunikasi dengan orang yang hendak membeli (menyewa) toko itu," tambahnya.

Hilman melanjutkan pencuri terlebih dulu merusak CCTV sebelum melakukan aksinya.

"Pelaku melumpuhkan CCTV dan receiver di dalam toko. Ini membuat mereka leluasa melakukan aksinya. Pelaku diduga lebih dari satu orang, dan sudah sangat profesional. Brankas dijebol menggunakan benda tumpul. Mudah dijebol karena brankas model lama, belum terbuat dari baja," ungkapnya.(tribunmanado/christian wayongkere)

Berita ini juga dapat disimak di Tribun Manado edisi cetak terbit hari ini. Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id, menyajikan lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado online. Follow Twitter @Tribun_Manado dan Like fanpage kami di Tribun Manado Sharing Community.

Berita Terkini