Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID,
BOLTIM-Warga yang berada di seputaran Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI)
Panang, di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)
memprotes kehadiran oknum pimpinan dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Boltim berinisial DS alias Don yang menambang dilokasi
tersebut.
Penambang bernama Mursid Lapadjawa mengatakan dia tidak
sepenuhnya tidak memasalahkan aktifitas pekerja Don di tanah pemerintah
yang menjadi Hak Guna Usaha (HGU) dibawah pengawasan PT Arafura Surya
Alam ini. Asalkan caranya dilakukan sama dengan para penambang lainnya.
"Atau beri kami kesempatan mengais. Kalau siang hari dia pada malam hari
warga. Berapa banyak yang bisa kami ambil kalau alat kami pakai hanya
betel dan sekop dibanding alat berat," jelas Musrid, Selasa (8/1)
Katanya,
cara kerja pihak Don sangat merugikan dan merusak sumber mata
pencaharian mereka bertahun-tahun. Katany, ada ratusan jiwa yang
dinafkahi dari lokasi tersebut. Dia mengancam akan memblokir jalan
tersebut bersama warga lainya jika tidak ada perhatian dari Don atau
pemerintah Daerah.
"Coba bayangkan kami setiap hari berpeluh
hanya dengan menggunakan betel mengais bebatuan. Jika saja menapati yang
bisa dikelola menjadi emas. Sekarang dia datang dengan alat berat dan
truk-truk besar menggali gunung (Panang) dan tanahnya dipindahkan,"
jelasnya.
Musrid menungkapkan hal ini tak hanya mengancam mata
pencaharian warga yang berada dilokasi gunung emas tersebut. Tetapi
mengancam jiwa warga yang berada dalam lubang penggalian. Pasalnya, alat
berat terus menggerus bebatuan yang ada digunung yang tidak begitu
besar sedangkan dibalik gunung setinggi kira-kira 80 meter dan seluas
tidak lebih lapangan sepak bola ada puluhan lubang warga yang sekali
waktu bisa longsor karena gerakan dibalik gunung. "Tanah dan Coral
(bebatuan) disini stabil bisa saja longsor kalau alat berat terus
menggerus di sisi lain," kata Mursid.
Senada dengannya, Mato Kametol mengatakan sistim yang dilakukan Dom di lokasi tersebut tak ubahnya
Perusahaaan.
Sebab, dengan alat berat disokong dengan 3-6 truk bolak balik
mengangkut tanah dan bebatuan serta pekerjaan siang malam. "Itu akan
dibangun bak penampungan sinaida untuk mengelola emas. Ini mengancam
lingkungan karena hanya beberapa meter dari sungai," ucap Mato. (Ald)
Warga Panang Keluhkan Oknum Pimdekab beroperasi di PETI Kotabunan
Penulis: Aldi Ponge
Editor: Andrew_Pattymahu
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger