Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PLN

Produktivitas Petani Bunga Krisan di Tomohon Meningkat Melalui Program Electrifying Agriculture PLN

Petani bunga krisan atau chrysanthemum di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara telah merasakan manfaatnya.

Dokumentasi PLN
KEBUN BUNGA - Potret kebun bunga krisan atau _chrysanthemum_ milik Ketua Kelompok Tani Krekleli, James Mogi di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara yang memanfaatkan program _Electrifying Agriculture_ dalam proses budidayanya. Sejak menggunakan listrik, hasil panen meningkat signifikan hingga 90 persen. 

Ringkasan Berita:
  • Program Electrifying Agriculture (EA) terus diperluas PT PLN (Persero). 
  • Proses budidaya kini lebih mudah dan hasil panen meningkat signifikan. 
  • Komitmen PLN dalam mendukung kemajuan di sektor pertanian dengan pemanfaatan energi listrik. 

 

TOMOHON - Penerapan program Electrifying Agriculture (EA) terus diperluas PT PLN (Persero). 

Ini sebagai komitmen PLN dalam mendukung kemajuan di sektor pertanian dengan pemanfaatan energi listrik. 

Petani bunga krisan atau chrysanthemum di Desa Kakaskasen II, Kota Tomohon, Sulawesi Utara telah merasakan manfaatnya, proses budidaya menjadi lebih efisien dan produktif, hasil panen meningkat, dan kesejahteraan petani pun ikut tumbuh.

Ketua Kelompok Tani Krekleli, James Mogi mengungkapkan bahwa penggunaan listrik membawa perubahan besar bagi usaha taninya. 

Ia mengatakan proses budidaya kini lebih mudah dan hasil panen meningkat signifikan. 

“Dulu, bunga yang kami tanam hanya bisa dipanen sekitar 60 persen. Setelah ada binaan dan dukungan dari PLN, kami bisa memproduksi lebih baik, sampai 90 persen. Karena pengaruh lampu terhadap bunga ini sangat menentukan produksi,” ujar James dalam rilis yang diterima Tribun Manado, Selasa (11/11/2025). 

James menjelaskan, penggunaan listrik tidak hanya untuk penerangan di area green house, tetapi juga untuk sistem penyiraman berbasis pompa air listrik dan pengoperasian peralatan pertanian lain yang mendukung proses budidaya.

“Sekarang kami pakai listrik daya 5.500 VA (voltampere), cukup untuk penerangan dan pompa air. Biaya listriknya sekitar Rp600 ribu per bulan, tapi hasil panen bisa mencapai Rp15 juta. Dulu sebelum ada bantuan PLN, penghasilan kami hanya sekitar Rp5 juta,” tambahnya.

Kelompok Tani Krekleli yang beranggotakan 10 petani ini juga telah merasakan manfaat ekonomi yang lebih luas. 

Selain memenuhi permintaan lokal dari Kota Tomohon yang dikenal sebagai Kota Bunga, kelompok ini bahkan sempat menembus pasar ekspor ke Singapura.

“Waktu itu kami sempat ekspor sedikit ke Singapura. Bunga dari Tomohon diterima karena kualitasnya sangat baik,” kata James.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa program EA merupakan bagian dari strategi PLN dalam mendorong transisi energi yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

“PLN tidak hanya menghadirkan listrik sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai penggerak produktivitas ekonomi rakyat. Melalui EA, kami membantu petani mengadopsi teknologi modern berbasis listrik yang efisien, ramah lingkungan, dan mampu meningkatkan nilai tambah hasil pertanian,” ujar Darmawan.

Sementara itu, General Manager Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun menjelaskan bahwa selain memperkenalkan EA, PLN juga hadir di tengah masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk meningkatkan produktivitas dan mewujudkan kemandirian energi di sektor pertanian.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved