Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus TPPO di Sulut

Kisah ERJ, Wanita Bitung Rela Jual Motor Demi Kerja di Kamboja, Janji Beli Mobil Kalau Sudah Gajian

Motor satu-satunya itu ia dan ibunya jual untuk digunakan sebagai ongkos dari Bitung ke Bandara Sam Ratatulangi Manado, Sulut.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Indri Panigoro
KORBAN TPPO: ERJ Warga Kota Bitung, Sulawesi Utara. Demi bisa berangkat ke luar negeri, ERJ (rela menjual motornya. 

Untuk keberangkatan, para korban diwajibkan membeli perlengkapan seperti koper, sepatu, dan kemeja dengan harga yang sudah ditentukan perekrut. 

Barang-barang itu bahkan dibelikan oleh pihak yang disebut HRD.

"Sepatu Rp 250 ribu, koper Rp 300 ribu, kemeja Rp 70 ribu. Dan kita disuruh ketawa saja, anggap liburan betul," jelas ERG.

Keluarga korban sampai rela menjual motor demi biaya keberangkatan. 

Uang hasil penjualan motor sebagian diberikan kepada orang tua, sebagian lagi dipakai untuk biaya makan, penginapan, dan perlengkapan. 

"Saya kira dengan mamaku suruh jual motor itu adalah restu, sehingga saya janji kalau sudah gajian akan saya belikan mama mobil," ucap ERJ sambil menahan tangis.

Para korban juga dijanjikan fasilitas tempat tinggal, makan tiga kali sehari, hingga bonus jika berhasil merekrut anggota baru.

DUGAAN TPPO - Dua warga Sulawesi ditahan Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu (24/8/2025). Keduanya diduga akan bekerja di Kamboja.
DUGAAN TPPO - Dua warga Sulawesi ditahan Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu (24/8/2025). Keduanya diduga akan bekerja di Kamboja. (Tribunmanado.com/Indry Panigoro)

Operasional kerja  pukul 09.00-22.00 waktu setempat dengan hanya dua hari libur setiap bulan. 

Namun informasi mengenai pekerjaan sebenarnya sangat minim.

"Kalau saya tahu itu scam, saya tidak akan berangkat," kata AM.

BP3MI Sulawesi Utara memastikan kedua korban telah dipulangkan dan difasilitasi. 

"Modusnya dari kasus dugaan TPPO ini serupa dengan kasus sebelumnya, berawal direkrut lewat media sosial, dijanjikan gaji besar, dan diberangkatkan seolah-olah liburan," jelas Tim Perlindungan BP3MI Sulut, Jordi.

Masyarakat diimbau tidak mudah percaya tawaran kerja di luar negeri dengan gaji tinggi. 

"Pastikan keberangkatan melalui agen resmi. Kalau ada informasi mencurigakan, segera laporkan ke kepolisian atau BP3MI," tegasnya.

Transit di Jakarta

Keduanya dicegat Polsek Bandara Sam Ratulangi saat bersiap terbang dengan maskapai Batik Air tujuan Jakarta, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke luar negeri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved