Cucu Mohammad Hatta
Ungkapan Hati Gustika Jusuf Cucu Mantan Wapres Mohammad Hatta, Sindir Presiden Prabowo dan Gibran
Dalam unggahannya itu, Gustika Jusuf tampak menuliskan caption panjang hingga menyinggung penjahat Hak Asasi Manusia (HAM).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Momen hari ulang tahun (HUT) ke 80 RI jadi momen mengekspresikan isi hati mereka untuk negara.
Banyak yang melakukan unjuk rasa, posting terkait perasaan di hari kemerdekaan.
Termasuk satu di antaranya adalah Gustika Jusuf cucu Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta.
Baca juga: Kritik Tajam Prabowo-Gibran, Gustika Jusuf-Hatta Pakai Batik Slobog saat Hadiri Upacara di Istana
Drs Mohammad Hatta atau juga dikenal dengan sapaan Bung Hatta adalah seorang negarawan, konseptor dan ekonom yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama sejak 1945 hingga pengunduran dirinya pada 1956
Ia berani mengungkapkan isi hatinya di medsos.
Apa yang disuarakannya termasuk berani dan lantang.
Cucu Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hatta, Gustika Jusuf menjadi perbincangan setelah mengunggah sebuah postingan di media sosial pribadinya.
Gustika mengunggah potret mengenakan kebaya hitam saat upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara pada Minggu (17/8/2025).
Wanita 31 tahun tersebut berpose dengan buah-buahan yang dihidangkan sambil tersenyum.
Selain itu, ia mengunggah perihal Batik Slobog.
"Batik Slobog adalah motif batik tardisional Jawa yang secara khusus dikaitkan dengan upacara kematian atau berkabung. Motif ini sering digunakan sebagai kain penutup jenazah atau saat menghadiri upacara pemakaman," tulis keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip dari Tribun Jateng pada Rabu (20/8/2025).
Pada slide ketiga, ia tampak mengunggah sebuah video yang berisi sejumlah orang berjoget ria di Istana Negara.
Dalam unggahannya itu, Gustika Jusuf tampak menuliskan caption panjang hingga menyinggung penjahat Hak Asasi Manusia (HAM).
"Walau bukan Kamisan, pagi ini aku memilih kebaya hitam yang sengaja kupadukan dengan batik slobog untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam budaya Jawa, kain bukan sekedar busana, melainkan sebuah isyarat, sebagaimana masyarakat Jawa kerap menyisipkan simbol dalam berpakaian," tulis keterangan tersebut.
"Motif slobog biasa dikenakan pada suasana duka: "slobog" berarti longgar atau terbuka, melambangkan pelepasan dan pengantaran. Ia biasa dipakai keluarga dalam prosesi pemakaman sebagai simbol merelakan sekaligus mendoakan jalan yang lapang," tulisnya kembali menjelaskan alasan mengenakan motif slobog.
"Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan keprihatinan atas luka HAM yang belum tertutup.
Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi.
Militerisasi kian merasuk ke ruang sipil, dan hak-hak asasi rakyat Indonesia kerap dilucuti oleh penguasa yang tidak memiliki tepa selira, yang mau menulis ulang sejarah bangsa dengan memutihkan dosa-dosa penguasa beserta kroni-kroninya. Jujur tidak sampai hati merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa rasa iba, dengan peristiwa demi peristiwa yang mengkhianati nilai kemanusiaan yang datang bertubi-tubi, seperti kekerasan aparat yang baru saja mengorbankan jiwa di Pati minggu ini," tulis Gustika Jusuf yang tampak mengkritisi ketidakadilan yang tengah banyak terjadi.
"Dukaku lahir dari rasa cinta yang mendalam kepada Republik ini, Bagiku, berkabung bukan berarti putus asa dan merayakan bukan berarti menutup mata. Berkabung adalah jeda untuk jujur menatap sejarah, memelihara ingatan, dan menagih hak rakyat dan janji-janji konstitusi kepada Republik Indonesia," tulisnya seraya mengingat kembali sejarah panjang dan kelam Republik Indonesia.
Unggahan tersebut tampak menyedot perhatian warganet dengan komentar beragam.
Profil Singkat Gustika
Cucu Mohammad Hatta ini lahir pada 19 Januari 1994 dan saat ini ia berusia 31 tahun.
Gustika adalah anak dari Halida Hatta, putri sulung Mohammad Hatta dan Rachmi Hatta.
Menjadi cucu dari sosok orang penting di Indonesia, Gustika mengenyam pendidikan di King’s College London dan sangat aktif dalam berbagai forum dunia.
Dirinya pernah tergabung dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Doha, Qatar, Youth Delegate for COP 18/CMP 8, Youth Forum di UNESCO, Delegation of Indonesia at the 37th General Conference sebagai intern.
Ia juga sempat bekerja sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kepulauan Fiji pada 2016 silam.
Selain aktif dalam organisasi kampus, Gustika juga aktif dalam gerakan PBB untuk Indonesia.
Ia pernah magang di Permanent Mission of The Republic of Indonesia to the United Nations.
Dikutip dari Grid.ID, wanita yang akrab disapa Tika ini menulis bahwa ia tertarik pada beberapa isu kemanusiaan.
Tika menyebut dirinya tertarik untuk mendalami isu-isu gender, peran wanita dalam perang serta hukum perlindungan seni budaya dalam konflik bersenjata.
Saat ini Tika menjadi reasearcher di Imparsial, lembaga penelitian yang menyelidiki dan mengawasi pelanggaran HAM.
Gustika juga menjadi pendiri dari Girl, Peace, and Security, sebuah forum untuk perempuan untuk membahas masalah keamanan nasional dan internasional.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Terungkap Alasan Istri Ferdy Sambo Berhak dapat Remisi, Ikut Tiap Kegiatan di Lapas hingga Terampil |
![]() |
---|
Breaking News, Polda Sulut Periksa Eks Calon Wakil Wali Kota Kotamobagu Sri Tanti Angkara |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Pemuda Tewas, Motor Tabrak Truk Parkir |
![]() |
---|
Para Pelayat Kenang Sosok Dokter Roosje Kotambunan: Orang Baik yang Suka Menolong dan Berdedikasi |
![]() |
---|
Lirik Lagu Tenang - Judika feat. Andi Rianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.