Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragedi KM Barcelona VA

Satu Bulan Tragedi KM Barcelona VA: Ratusan Korban Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Bupati Talaud

Para korban menuntut agar PT Suria Pasifik Indonesia (SPI) sementara menghentikan pelayaran di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Dokumentasi Eirene Beradri Bentian
KORBAN - Ratusan penyintas kebakaran KM Barcelona 5A di perairan Talise, Minahasa Utara, menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Talaud, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan penyintas kebakaran KM Barcelona 5A di perairan Talise, Minahasa Utara, menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Talaud, Rabu (20/8/2025).

Para korban menuntut agar PT Suria Pasifik Indonesia (SPI) sementara menghentikan pelayaran di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Hal itu disampaikan dr. Hilda Taasiringan, Sp.A, saat melakukan orasi di halaman kantor Bupati.

Baca juga: Kapal Barcelona 3 Kembali Beroperasi, 300 Penumpang Ikut Berlayar ke Talaud Sulawesi Utara

KORBAN - Ratusan penyintas kebakaran KM Barcelona 5A di perairan Talise, Minahasa Utara, menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Talaud, Rabu (20/8/2025).
KORBAN - Ratusan penyintas kebakaran KM Barcelona 5A di perairan Talise, Minahasa Utara, menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Talaud, Rabu (20/8/2025). (Dokumentasi Eirene Beradri Bentian)

"Tepat satu bulan telah berlalu sejak tragedi yang menewaskan beberapa penumpang tersebut, namun luka dan kekecewaan masih membekas di hati para korban dan keluarga," ujarnya.

Selama 30 hari penuh, para korban menunggu itikad baik dari SPI apakah berupa klarifikasi, tanggung jawab, atau sekadar permintaan maaf.

"Sayangnya, hingga kini harapan itu belum terwujud; tidak ada sepatah kata pun dari pihak perusahaan." Tambahnya.

Kekecewaan mendalam kini menyelimuti mereka, sementara pertanyaan mengenai tanggung jawab dan kompensasi masih menggantung tanpa jawaban.

Mewakili pemerintah daerah, Sekretaris Daerah Yohanis Kamagi menerima masukan korban dan menyatakan kesiapannya menindaklanjuti tuntutan dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.

"Langkah-langkah yang akan kami lakukan selanjutnya adalah berkoordinasi dengan KSOP dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terkait tanggung jawab yang harus dipikul oleh PT SPI terhadap para penumpang yang menjadi korban pada musibah bulan lalu," tegas Kamagi.

Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam, tetapi juga menimbulkan keraguan serius terhadap komitmen SPI dalam menghadapi konsekuensi insiden yang merenggut nyawa dan menghancurkan harta benda warga.

KORBAN - Ratusan penyintas kebakaran KM Barcelona 5A di perairan Talise, Minahasa Utara, menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Talaud, Rabu (20/8/2025).
KORBAN - Ratusan penyintas kebakaran KM Barcelona 5A di perairan Talise, Minahasa Utara, menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Kabupaten Talaud, Rabu (20/8/2025). (Dokumentasi Eirene Beradri Bentian)

Berikut Pernyataan Korban Kebakaran KM Barcelona 5A dalam Aksi damai di depan Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud:

Hari ini, 20 Agustus 2025, tepat satu bulan sejak peristiwa kebakaran kapal KM Barcelona 5A pada 20 Juli lalu.

Selama satu bulan penuh, kami para korban dan keluarga korban telah menunggu dengan sabar adanya itikad baik dari PT Suria Pasifik Indonesia (SPI) selaku pemilik kapal.

Namun hingga kini, hal itu tak pernah kami terima.

Bahkan satu kata maaf pun tidak keluar dari pihak perusahaan.

Apakah mereka benar-benar merasa tidak wajib bertanggung jawab?

Perlu ditegaskan, kebakaran KM Barcelona 5A bukanlah bencana alam.

Itu adalah kelalaian manusia, sebuah human error.

Karena itu, pihak yang bertanggung jawab seharusnya dipaksa untuk memenuhi tanggung jawabnya.

Bagaimana mungkin ada yang mengatakan bahwa kebakaran ini bencana alam, padahal peristiwa terjadi saat laut tenang dan langit cerah? Dari mana datangnya api jika disebut bencana alam?

Lebih parah lagi, saat kebakaran terjadi, fasilitas keselamatan kapal sama sekali tidak memadai:

  • Alat pemadam (APAR) tidak cukup untuk mengendalikan api.
  • Life jacket tidak tersedia sesuai jumlah penumpang, sehingga kami harus berebut demi menyelamatkan diri.
  • Life craft tidak berfungsi.
  • Tidak ada sirine peringatan.
  • Tidak ada panduan evakuasi yang dijalankan.

Kami sejatinya berjuang mempertahankan hidup dengan cara kami masing-masing.

Dan semua ini tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab PT SPI selaku pemilik kapal.

Ironisnya, alih-alih mengakui kesalahan, kami para korban justru dituduh melakukan sabotase, bahkan dianggap melebih-lebihkan kerugian untuk kepentingan pribadi.

Kami juga dituding memperbanyak data korban sehingga jumlah penumpang dianggap tidak sesuai.

Hari ini, kami menegaskan: berhentilah mencari alasan untuk lari dari tanggung jawab.

Kami menuntut pemerintah Kabupaten Talaud untuk menghentikan sementara operasional kapal milik PT Suria Pasifik Indonesia hingga perusahaan menunjukkan itikad baik dan benar-benar bertanggung jawab atas peristiwa kebakaran KM Barcelona 5A.

Adapun bentuk pertanggung jawaban yang kami tuntut adalah:

1. Korban Hilang: untuk dilakukannya upaya pencarian yang maksimal dan pemberian santunan Jasaraharja dan santunan dari pihak perusahaan.

2. Korban Meninggal Dunia: untuk diberikan santunan Jasa raharja dan santunan perusahaan.

3. Korban Luka Bakar/Cacat: untuk diberikan santunan Jasa raharja dan santunan perusahaan.

4. Korban Selamat yang mengalami kerugian material dan stress psikis: untuk diberikan klem ganti rugi.

Penanggungjawab Aksi:

1. dr. HILDA ANELIN TASIRINGAN, SpA. FISQua

2. CINDY WANSAGA

3. MISKE LIROGA

4. YONGKI PAPALAPU

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved