Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kritik Prabowo

Kritik Tajam Prabowo-Gibran, Gustika Jusuf-Hatta Pakai Batik Slobog saat Hadiri Upacara di Istana

Sosok yang lahir pada 19 Januari 1994 ini merupakan cucu dari Proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Dok. IG/@gustikajusuf
PROTES - Gustika Jusuf-Hatta, cucu Wakil Presiden pertama RI Mohammad Hatta, mendadak menjadi sorotan publik usai hadir dalam peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Cucu Wakil Presiden RI pertama Bung Hatta kritik pemerintah dengan kenakan Slobog di HUT ke-80 RI di Istana Merdaka, Jakarta (17/8/2025) 

Ia mengenakan kebaya hitam dengan batik slobog, sebuah kain tradisional Jawa yang biasanya dipakai dalam prosesi pemakaman sebagai simbol pelepasan dan doa bagi orang yang telah meninggal.

Motif slobog melambangkan keikhlasan dan doa agar jalan yang ditinggalkan lapang. Saya mengenakannya sebagai simbol duka, sekaligus bentuk protes diam,” tulisnya.

Meski demikian, Gustika menegaskan bahwa sikap berkabung yang ia tunjukkan bukanlah bentuk keputusasaan, melainkan cara untuk tetap jujur menatap sejarah.

Berkabung adalah jeda untuk memelihara ingatan dan menagih hak rakyat serta janji-janji konstitusi,” ujarnya.

Profil Gustika Jusuf

Gustika Fardani Jusuf lahir pada 19 Januari 1994.

Ia merupakan cucu dari Proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta

Ibu Gustika adalah Halida Nuriah Hatta, anak bungsu dari tiga putri Hatta dan istrinya Rahmi Hatta.

Sejak kecil, Gustika dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sarat nilai sejarah, intelektualitas, dan perjuangan bangsa.

Latar belakang keluarganya membuat ia akrab dengan diskursus kebangsaan serta isu sosial-politik sejak usia dini.

Dalam perjalanan pendidikan, Gustika menempuh jalur akademis berfokus pada studi internasional dan keamanan.

Ia mengenyam pendidikan di Institut d’Etudes Politiques de Lyon di Prancis selama satu tahun, sebelum melanjutkan ke King’s College London pada 2015 dan meraih gelar Bachelor of Arts (Hons) di bidang War Studies.

Ia juga menempuh kursus singkat di Universitas Oxford dan Sotheby’s Institute of Art.

Saat ini, Gustika tengah menempuh pendidikan Master of Advanced Studies di Geneva Academy of International Humanitarian Law and Human Rights, dengan fokus pada hukum internasional dalam konflik bersenjata.

Sejak remaja, Gustika aktif di forum-forum internasional.

Pada 2012, ia bergabung sebagai delegasi muda dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Doha, Qatar.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved