Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Tomohon

Ini Hal yang Terjadi Sebelum Homestay Mountain View Tomohon Terbakar, Dilihat oleh Warga

Tak lama setelah cekcok itu, terdengar ancaman untuk membakar motor yang terparkir di bawah bangunan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Petrick Sasauw/HO
TERBAKAR - Kolase foto kondisi terkini Homestay Mountain View Tomohon dan saat kebakaran, Minggu (17/8/2025). Sebelum kejadian, dikabarkan ada dua orang yang terlibat cekcok disitu. 

"Tapi kami menduga si lelaki ada hubungan gelap dan istrinya datang marah-marah di homestay,” jelas warga tersebut.

Sekitar pukul 17.00 Wita, warga melihat api mulai membesar di area bawah homestay. 

Tak lama kemudian terdengar ledakan keras, diduga berasal dari sebuah mobil yang terparkir berdekatan dengan motor tersebut.

Ledakan itu membuat kobaran api semakin cepat menjalar dan melahap seluruh bangunan.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Polisi telah memasang garis polisi di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. 

"Untuk kronologi masih sementara diselidiki," ujar Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah via WhatsApp.

Suami Korban Tak Bisa Berbuat Banyak

KEBAKARAN - Potret Kondisi Terkini Homestay Tomohon Sulawesi Utara pasca kebakaran hebat pada Minggu (17/8/2025). Tiga korban meninggal dunia, salah satunya pemilik homestay, Prof dr Ros Kotambunan.
TERBAKAR - Kondisi Homestay Mountain View Tomohon yang terbakar, Minggu (17/8/2025). (Tribun Manado/Petrick Sasauw)

Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah, menyampaikan keterangan berdasarkan pengakuan suami korban, Edi.

Saat kejadian, Edi berada di bagian belakang penginapan bersama cucunya. 

Tiba-tiba, seorang karyawan dengan panik datang dan memberi tahu bahwa bangunan homestay terbakar.

Mendengar itu, Edi bergegas menuju ke lokasi dengan maksud menolong istrinya. 

Namun, setibanya di tempat kejadian, kobaran api sudah terlampau besar.

Ia tak bisa berbuat banyak selain menunggu petugas pemadam.

“Saksi tidak bisa berbuat apa-apa karena api sudah membesar,” kata Iptu Musalino.

Edi hanya bisa pasrah menunggu para petugas datang untuk memadamkan api tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved