Peringatan Dini Cuaca Sulawesi Utara, Jumat 15 Agustus 2025: Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (15/8/2025) pukul 12.17 Wita.

Peringatan dini merupakan upaya yang dilakukan BMKG untuk memberikan informasi cuaca secepat mungkin kepada masyarakat.

Menurut BMKG, sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat, dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. 

Kondisi ini dapat terjadi mulai pukul 12:27 Wita hingga pukul 15:27 Wita.

Ada empat wilayah yang berpotensi terdampak yakni Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, dan Minahasa Tenggara.

Hujan lebat juga berpotensi meluas hingga ke wilayah lainnya, termasuk Kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro. Berikut rinciannya.

Wilayah Terdampak Awal

Minahasa:
Eris, Kombi, Lembean Timur, Sonder, Tombariri, Kawangkoan Utara, Kawangkoan Barat

Minahasa Selatan:
Tareran, Suluun Tareran

Minahasa Utara:
Kema

Minahasa Tenggara:
Tombatu

Wilayah Perluasan Potensi Hujan Lebat

Minahasa:
Danau Tondano, Tondano Barat, Tondano Timur, Kakas, Tompaso, Remboken, Langowan Timur, Langowan Barat, Kawangkoan, Pineleng, Tombulu, Tondano Utara, Langowan Selatan, Tondano Selatan, Langowan Utara, Kakas Barat, Mandolang, Tombariri Timur, Tompaso Barat

Bolaang Mongondow:
Dumoga Barat, Dumoga Timur, Lolayan, Passi Barat, Poigar, Passi Timur, Bilalang, Dumoga Tengah

Kepulauan Sangihe:
Tatoareng

Kepulauan Talaud:
Lirung, Kabaruan, Melonguane, Damau, Salibabu, Kalongan, Melonguane Timur, Moronge

Minahasa Selatan:
Modoinding, Tompaso Baru, Ranoyapo, Motoling, Sinonsayang, Tenga, Amurang, Tumpaan, Kumelembuai, Maesaan, Amurang Barat, Amurang Timur, Tatapaan, Motoling Barat, Motoling Timur

Minahasa Utara:
Kauditan, Airmadidi, Wori, Dimembe, Likupang Barat, Likupang Timur, Kalawat, Talawaan, Likupang Selatan

Minahasa Tenggara:
Ratahan, Pusomaen, Belang, Ratatotok, Touluaan, Touluaan Selatan, Silian Raya, Tombatu Timur, Tombatu Utara, Pasan, Ratahan Timur

Bolaang Mongondow Utara:
Bintauna, Bolangitang Timur, Bolangitang Barat, Kaidipang, Pinogaluman

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro:
Siau Timur, Siau Barat, Tagulandang, Siau Timur Selatan, Siau Barat Selatan, Tagulandang Utara, Biaro, Siau Barat Utara, Siau Tengah

Bolaang Mongondow Timur:
Tutuyan, Kotabunan, Nuangan, Modayag, Modayag Barat, Motongkad, Mooat

Bolaang Mongondow Selatan:
Bolaang Uki, Posigadan, Pinolosian, Pinolosian Tengah, Pinolosian Timur, Helumo, Tomini

Kota Manado:
Bunaken, Tuminting, Singkil, Wenang, Tikala, Sario, Wanea, Mapanget, Malalayang, Paal Dua

Kota Bitung:
Lembeh Selatan, Madidir, Ranowulu, Aertembaga, Matuari, Girian, Maesa, Lembeh Utara

Kota Tomohon:
Tomohon Selatan, Tomohon Tengah, Tomohon Utara, Tomohon Barat, Tomohon Timur

Kota Kotamobagu:
Kotamobagu Utara, Kotamobagu Timur, Kotamobagu Selatan, Kotamobagu Barat

Baca juga: Prakiraan Cuaca Bolsel Sulawesi Utara, 15 Agustus 2025: Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan

Apa Itu Peringatan Dini Cuaca dari BMKG?

Peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG merupakan bagian dari sistem nowcasting.

Nowcasting merupakan prakiraan cuaca dengan jangka sangat pendek.

Prakiraan ini menggambarkan kondisi cuaca real time serta potensi cuaca ekstrem dalam waktu 0 hingga 6 jam ke depan.

Nowcasting didasarkan pada data observasi terkini, termasuk citra radar dan satelit cuaca, yang kemudian dianalisis untuk mendeteksi potensi terjadinya hujan lebat, petir, dan angin kencang dalam waktu singkat.

Informasi ini bersifat dinamis dan dapat diperbarui sesuai perkembangan kondisi atmosfer.

Melalui sistem ini, BMKG berupaya memberikan informasi secepat mungkin agar masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak terkait dapat melakukan langkah mitigasi lebih dini untuk mengurangi risiko bencana.

Proses dalam Prakiraan Cuaca

Pengamatan

Pengamatan cuaca dilakukan oleh Stasiun Meteorologi dan Klimatologi secara umum, serta oleh layanan khusus di bandara, perkebunan, pelabuhan, dan pelayaran.

Pengamatan kualitas udara dilakukan oleh Stasiun GAW, sedangkan unsur medan bumi seperti percepatan tanah, magnet bumi, dan gempa bumi diamati oleh Stasiun Geofisika.

Selain itu, pengamatan juga dilakukan secara otomatis dengan bantuan alat-alat canggih untuk mendukung analisis dan prakiraan cuaca. Misalnya, lightning detector yang mendeteksi kejadian petir, termasuk jenis dan tipenya.

Ada juga radar cuaca untuk memantau pergerakan awan, curah hujan, jenis awan, dan intensitas hujan secara real time dalam radius hingga 250 kilometer.

Selain itu, terdapat ARG (Automatic Rain Gauge), alat penakar hujan otomatis untuk mengukur curah hujan dalam satuan waktu.

Sedangkan AWS (Automatic Weather Station) digunakan untuk mengukur berbagai unsur cuaca seperti suhu, angin, kelembapan, radiasi matahari, curah hujan, dan tekanan udara. Alat ini dipasang di wilayah yang tidak terjangkau stasiun pengamatan.

Pengolahan Data

Data dari stasiun dan alat otomatis kemudian dikirim ke server komputer.

Data dari server lokal kemudian dikirim ke server pusat, termasuk data dari satelit cuaca. Semua data ini diatur secara sistematis agar server tetap stabil dan tidak mengalami gangguan.

Selanjutnya, data tersebut diolah menggunakan komputer khusus untuk menghasilkan prakiraan cuaca harian dan mingguan. Hasil lainnya mencakup cuaca penerbangan, cuaca maritim, peringatan dini, perubahan dan prakiraan iklim, kualitas udara, hingga informasi gempa bumi dan tsunami.

Semua informasi yang dihasilkan kemudian dibagikan ke masyarakat, termasuk prakiraan cuaca yang bisa diakses setiap hari.

Sumber: bmkg.go.id

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.