Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Travel

Lihat Gunung Klabat dan Manado Tua, Keindahan yang Tak Pudar dari Jembatan Soekarno

Jembatan ini menghubungkan Boulevard I di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, dengan kawasan Boulevard II di Kelurahan Sindulang Satu.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Arthur Rompis
JEMBATAN SOEKARNO - Suasana di Jembatan Soekarno Manado, Sulawesi Utara, Jumat (15/8/2025) sore. Jembatan ini menghubungkan Boulevard I di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, dengan kawasan Boulevard II di Kelurahan Sindulang Satu, Kecamatan Tuminting, Manado. 

Lampu lampu di pasar Bersehati yang berada samping pelabuhan mulai dinyalakan.

Di kejauhan sana, gunung klabat mulai menghilang tersapu kabut.

"Suasana disini indah sekali," kata Susan seorang warga.

Susan mengaku kerap menghabiskan waktu di sana saat senja.

Kadang ia datang bersama teman. Paling banyak sendirian.

"Kalau ada teman, paling foto foto," kata dia.

Ia menilai jembatan tersebut adalah objek wisata dadakan.

Alias tidak direncanakan tapi jadinya demikian.

Dan pesona disana tak pudar meski sudah banyak lokasi baru.

Sejarah Jembatan Soekarno

Jembatan Soekarno bisa disebut The Heart of Manado.

Perannya vital, sebagai sarana perhubungan ekonomi dan ikon pariwisata.

Ternyata ada cerita menarik di balik nama Sukarno pada jembatan tersebut.

Ini dibeber mantan Wali Kota Manado Wempie Frederik kepada Tribunmanado beberapa waktu lalu.

Menurut dia, jembatan itu awalnya bernama Nyiur Melambai.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved