Tribun Manado Travel
Lihat Gunung Klabat dan Manado Tua, Keindahan yang Tak Pudar dari Jembatan Soekarno
Jembatan ini menghubungkan Boulevard I di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, dengan kawasan Boulevard II di Kelurahan Sindulang Satu.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Lampu lampu di pasar Bersehati yang berada samping pelabuhan mulai dinyalakan.
Di kejauhan sana, gunung klabat mulai menghilang tersapu kabut.
"Suasana disini indah sekali," kata Susan seorang warga.
Susan mengaku kerap menghabiskan waktu di sana saat senja.
Kadang ia datang bersama teman. Paling banyak sendirian.
"Kalau ada teman, paling foto foto," kata dia.
Ia menilai jembatan tersebut adalah objek wisata dadakan.
Alias tidak direncanakan tapi jadinya demikian.
Dan pesona disana tak pudar meski sudah banyak lokasi baru.
Sejarah Jembatan Soekarno
Jembatan Soekarno bisa disebut The Heart of Manado.
Perannya vital, sebagai sarana perhubungan ekonomi dan ikon pariwisata.
Ternyata ada cerita menarik di balik nama Sukarno pada jembatan tersebut.
Ini dibeber mantan Wali Kota Manado Wempie Frederik kepada Tribunmanado beberapa waktu lalu.
Menurut dia, jembatan itu awalnya bernama Nyiur Melambai.
Ngopi dengan Vibes Bibir Pantai di D'Huk Coffe Bolsel, Harga Mulai Rp 10 Ribuan |
![]() |
---|
Fakta Pantai Pangia di Bolsel Sulut: Air Jernih, Bebas Masuk, dan Masih Sepi Pengunjung |
![]() |
---|
Wisata Manado Bukan Cuma Bunaken, Ini 40 Objek Wisata yang Bisa Kamu Jelajahi |
![]() |
---|
Kampung Warna-Warni Sindulang, Dari Kumuh Jadi Primadona Wisata Kota Manado |
![]() |
---|
Instagramable, Ini 2 Air Terjun Cantik di Sulawesi Utara yang Wajib Dikunjungi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.