Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Tak Hanya Nining Lakoro Penjual Emas di Pasar 45 Manado, Pengemudi Online Juga Tertipu Uang Palsu

Kasus penipuan dengan menggunakan uang palsu kini menimpa sejumlah warga Manado, Sulawesi Utara.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Arthur Rompis
UANG PALSU - Nining Lakoro, seorang penjual emas di kawasan Pasar 45 Manado, Sulawesi Utara (Sulut), saat dijumpai, Kamis (14/8/2025). Nining Lakoro jadi korban penipuan dengan menggunakan uang palsu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasus penipuan dengan uang palsu kini menimpa sejumlah warga Manado, Sulawesi Utara.

Salah-satunya Nining Lakoro, penjual emas di kawasan Pasar 45 Manado.

Kawasan Pasar 45 merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Kota Manado.

Nining Lakoro jadi korban penipuan dengan uang palsu, Rabu (13/8/2025) malam.

Ternyata tak hanya Nining yang jadi korban.

Kamis (14/8/2025) pagi, Tribunmanado.co.id menjumpai Nining.

Wawancara dilakukan.

Setelah itu datang seorang warga bernama Ratna.

Ratna mengaku anaknya juga korban penipuan menggunakan uang palsu.

Ia bercerita, sang anak bekerja sebagai pengemudi sepeda motor online.

"Kejadiannya Rabu malam, ia tengah mengantar seseorang dan dibayar, ternyata setelah dicek itu uang palsu," kata dia.

Ungkap dia, kejadian itu membuat sang anak trauma.

Sampai-sampai ia menangis.

Kerugian Nining Lakoro

Nining mengalami kerugian sebesar Rp 11 Juta 200 ribu.

Peristiwa yang terjadi Rabu (13/8/2025) sekira 20.00 Wita sempat viral di medsos dan memicu keprihatinan netizen.

Saat ditemui Kamis (14/8/2025) pagi, Nining masih tampak trauma.

Meski demikian ia enggan larut dalam duka.

Nining tetap buka lapak, mencari pembeli demi sesuap nasi.

Kepada Tribunmanado.co.id, Nining bercerita, sang pelaku sudah menyambangi lokasinya sejak Kamis sore.

"Kala itu ia tanya-tanya, menawar dan tiba-tiba ia pergi, katanya mau jemput sang istri," kata dia.

Kamis malam, pelaku kembali. Nining seseungguhnya sudah ingin menutup kiosnya.

"Tapi karena ia sudah datang sebelumnya, jadi saya layani," kata dia.

Ungkap Nining, pelaku menyatakan ingin beli emas yakni gelang bangkok emas dengan berat 5,16 gram dan cincin bunga emas seberat 3,47 gram.

Ia menyodorkan segepok uang 50 ribuan berbungkus kertas bank tertentu.

"Waktu itu saya tawarkan buat surat sebagai bentuk pernyataan bahwa ini emas bukan titanium, tapi ia menolak," katanya.

Nining menuturkan, saat itu lengannya agak sakit.

Hingga ia meminta pertolongan temannya untuk menghitung uang.

Saat itulah pelaku kabur.

Nining lantas memeriksa uang itu lebih jauh dan tampaklah bila itu uang palsu.

"Dari depan uang itu mirip asli tapi setelah dibalik tertulis uang palsu pada bagian bawahnya, uang itu lebih kecil dan juga lebih licin," katanya.

Merasa dirugikan, ia langsung melapor ke Polresta Manado.

Beber dia, pelaku bertubuh tinggi, memakai jaket dan celana kain.

Ia mengenakan masker dan helm.

"Katanya ia orang Teling, tapi saya sih tak percaya," katanya.

Ia berharap pelaku dapat ditemukan.

"Agar supaya tidak jatuh korban lagi," kata dia.

Cara Mendeteksi Uang Palsu

1. Dilihat

Perhatikan warna dan desain uang.

Uang asli biasanya memiliki warna yang cerah dan jelas, sedangkan uang palsu cenderung lebih pucat dan kusam.

Periksa tanda air dan benang pengaman.

Tanda air akan terlihat jelas jika diterawangkan ke arah cahaya, sedangkan benang pengaman pada uang asli biasanya terlihat menyatu dengan kertas dan bisa berubah warna.  

Perhatikan gambar pahlawan, logo BI, dan ornamen lainnya.

Pada uang asli, gambar-gambar ini akan terlihat utuh dan jelas saat diterawang.  

Periksa juga kejelasan cetakan dan detail gambar lainnya.

Uang asli memiliki cetakan yang tajam dan detail, sementara uang palsu seringkali terlihat buram atau tidak jelas.  

2. Diraba

Rasakan tekstur kertas uang.

Uang asli terbuat dari kertas khusus yang lebih tebal dan memiliki tekstur kasar pada bagian-bagian tertentu, seperti angka nominal dan gambar utama.  

Uang palsu biasanya terasa lebih halus dan tipis.  

3. Diterawang

Arahkan uang ke sumber cahaya untuk melihat tanda air dan rectoverso (gambar saling mengisi di bagian depan dan belakang uang).  

Pada uang asli, tanda air dan rectoverso akan terlihat jelas dan utuh saat diterawang.  

Periksa juga benang pengaman yang tertanam di dalam kertas.

Pada beberapa pecahan uang, benang ini akan berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.  

4. Menggunakan Alat

Lampu UV: Arahkan lampu UV ke uang untuk melihat tanda-tanda khusus yang hanya terlihat di bawah sinar UV, seperti logo BI dan ornamen tertentu yang berpendar.  

Aplikasi di Ponsel: Ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk mendeteksi uang palsu, seperti I-Comreds yang dikembangkan oleh Polri. Aplikasi ini akan membantu memeriksa keaslian uang dengan memanfaatkan kamera ponsel. 

Ciri-ciri Uang Palsu:

Warna cenderung kusam dan tidak jelas.

Kertas terasa licin atau terlalu tipis.

Tinta mudah luntur jika terkena air.

Tidak ada benang pengaman atau jika ada, tidak terlihat jelas.

Logo Bank Indonesia dan gambar pahlawan tidak terlihat utuh saat diterawang.  

Tindakan Jika Menemukan Uang Palsu:

Jika Anda menemukan uang palsu, jangan menyebarkannya ke masyarakat.

Serahkan uang tersebut ke bank atau kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

(TribunManado.co.id/Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved