Pemkot Manado
Empat Poin Imbauan Pemkot Manado Jelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Begini Isinya
Pemerintah Kota Manado mengajak seluruh warga berpartisipasi aktif dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Ventrico Nonutu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kota Manado mengajak seluruh warga berpartisipasi aktif dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ada 4 poin penting imbauan Pemkot Manado, Sulawesi Utara.
Imbauan tersebut merupakan tindak lanjut atas Surat Edaran Gubernur Sulawesi Utara Nomor: 400.14.1.1/25.7650/SEKR- tentang Penyampaian Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 yang merujuk pada surat dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Poin penting imbauan Pemkot Manado antara lain:
1. Tanggal 15 Agustus 2025, masyarakat diimbau untuk mengikuti siaran langsung Pidato Presiden RI melalui televisi, radio, dan media daring lainnya) pada Pukul 10.00 WITA (Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025) dan Pukul 15.30 WITA (Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN TA 2026 beserta nota keuangannya).
2. Tanggal 17 Agustus 2025, Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-80 akan dilaksanakan di Lapangan Sparta Tikala. Upacara ini dapat diikuti secara luring maupun daring.
3. Masyarakat juga diimbau menyaksikan siaran langsung Upacara Detik-Detik Proklamasi dari Istana Merdeka serta Upacara Penurunan Bendera pada sore hari.
4. Pukul 11.17–11.20 WITA, seluruh warga Kota Manado diminta menghentikan aktivitas sejenak dan berdiri tegap saat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang serta Bendera Negara Sang Merah Putih dikibarkan di Lapangan Upacara Istana Merdeka.
Wali Kota Manado Andrei Angouw menyebut, penghentian aktivitas selama tiga menit pada poin keempat merupakan simbol penghormatan pada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa, raga, dan semangatnya demi kemerdekaan Indonesia.
"Momen ini juga dimaksudkan untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan tekad untuk menjaga serta mengisi kemerdekaan," kata Andrei Angouw, Kamis (14/8/2025).
Andrei Angouw mengajak semua masyarakat Kota Manado menjadikan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI sebagai momen memperkuat kebangsaan.
Tentang Manado
Kota Manado adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa.
Manado terletak di Teluk Manado, dan dikelilingi oleh daerah pegunungan serta pesisir pantainya merupakan tanah reklamasi.
Sebelum menjadi kota yang maju, Manado menjadi bagian dari Minahasa.
Wenang merupakan nama pertama sebelum berganti nama menjadi Manado.
Beragam versi bermunculan terkait latar belakang pengggantian Wenang menjadi Manado.
Salah satu versinya adalah pergantian nama Wenang menjadi Manado dilakukan oleh Spanyol pada tahun 1682.
Manado diambil dari nama pulau di sebelah Bunaken, yaitu pulau Manado (saat ini Manado Tua).
Versi lainnya, pergantian Wenang menjadi Manado bukan dilakukan Spanyol melainkan oleh Belanda.
Dengan alasan karena pada 1682, penjajah yang berkuasa di Sulawesi bukan Spanyol melainkan VOC Belanda.
Alasan tersebut makin dikuatkan, pada tahun 1677 sampai 31 Agustus 1682, Gubernur Hindia Belanda di Ternate, Dr Robertus Padtbrugge datang ke Manado untuk mencatat sisa-sisa penduduk Kerajaan Bowontehu, termasuk yang terdapat di Sindulang.
Dibalik pihak penguasa yang mengganti Wenang menjadi Manado, nama kota tersebut perlu diganti karena banyak surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda yang mencantumkan nama Manado dibandingkan Wenang.
Pada tahun 1623, nama Manado mulai dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi.
Itulah alasan pergantian Wenang menjadi Manado.
Kota Manado terbentuk berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menetapkan sebagai Staatsgemeente (kotamadya) yang dikepalai walikota (Burgemeester).
Hari jadi Kota Manado ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623.
Penetapan hari jadi tersebut berdasarkan tiga peristiwa bersejarah.
Tanggal 14 diambil dari peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah bangkit dan menantang penjajah Belanda.
Bulan Juli, diambil unsur yuridis.
Pada Juli 1919, gubernur jenderal menetapkan Manado sebagai Staatsgemeente.
Sedangkan pada tahun 1623, tahun ini memiliki unsur historis, yaitu tahun dimana nama Kota Manado digunakan dalam surat-surat resmi.
(TribunManado.co.id/Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Pelaku Usaha Perhotelan di Manado Diajak Turut Kelola Sampah |
![]() |
---|
Urus Pemakaman Hanya Dengan Pencet Ponsel, Aplikasi Si Alpha Pemkot Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Dua ASN Pemkot Manado Diduga Jarang Masuk dan Sering Terlambat Diperiksa BKPSDM |
![]() |
---|
Persiapan Porprov Sulut 2025 Terus Dimatangkan, Ini Kata Richard Sualang |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang Pimpin ASN Kerja Bakti di MBW II |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.