Sosok Letjen Mohammad Fadjar Pangkostrad Dipuji Presiden Prabowo, Adik Irjen Pol Krishna Murti

Fadjar merupakan anak dari Brigjen TNI (Purn) H. Bom Soerjanto (Alm), purnawirawan TNI AD lulusan Akmil 1966.

Sang ayah adalah perwira dari korps Artileri Medan yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Papua Nugini merangkap Kepulauan Solomon era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2006-2010).

Adik dari Irjen Pol Krishna Murti ini memiliki latar belakang pendidikan lulusan S-2 Policing, Intelligence and Counter-Terrorism di Macquarie University, Sydney, Australia. 

Sebelum dipercaya menjadi Pangkostrad, Letjen TNI Mohammad Fadjar pernah menduduki beberapa posisi penting di jajaran TNI. 

Mulai Danyon 23 Grup 2 Kopassus, Dansepurhut Pusdikpassus, Kadep Mipatek Akmil, Dan Grup 1/Para Komando, Koorspri Kasad, dan Danpusdikpassus Kopassus.

Pada tahun 2015, Fadjar yang besar di kesatuan elite Kopassus pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi.

Selepas itu, alumni S-2 Policing, Intelligence and Counter-Terrorism di  Macquarie University itu dipromosikan menjadi Danrindam IV/Diponegoro. 

Berturut-turut setelah itu Fadjar dimutasi menjadi Paban III/Siapsat Sopsad (2017—2018), dan kemudian menjadi Danrem 023/Kawal Samudera (2018—2019).

Pada tahun 2019, Fadjar dipromosikan pada jabatan bintang 1, yakni menjadi Danrem 031/Wira Bima di Pekanbaru, Riau.  

Setahun menduduki jabatan itu, ia kemudian dimutasi menjadi Danpusdikter Kodiklatad.

Pada tahun 2022, Fadjar kembali dimutasi menjadi Kasdivif 2/Kostrad.

Namun tak sampai setahun, perwira kelahiran Ambon, 14 Agustus 1971 itu dipromosikan pada jabatan bintang dua, yakni Ketua LP3M Unhan RI.

Fadjar pun naik pangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen).

Pada tahun 2023, Mohammad Fadjar dimutasi menjadi anak buah Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan (Kemhan), yakni menjadi Dirjen Potensi Pertahanan.

Setahun selepas itu, Mohammad Fadjar dipercaya menjadi orang nomor satu di Kodam III/Siliwangi, yakni menjadi Panglima Kodam (Pangdam).