Sosok Citra Ilery Dokter Gigi dan Dosen Pembimbing Klinik di Manado, Suka Bantu Masyarkat

TRIBUNMANADO.CO.ID- Kenal dekat dengan dokter Gigi asal Maluku Citra Ilery (35).

Sosok Citra begitu dikenal dikalangan warga Manado yang sudah menjadi pasiennya.

Citra merupakan Dokter Gigi lulusan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Baca juga: Sosok Viadelvia Maisiouw Cewek Manado yang Bercita-cita Jadi Pengusaha 

Menjadi Dokter Gigi adalah cita-citanya sejak dulu yang didukung penuh oleh orang tuanya.

Menariknya, selain menjadi Dokter gigi, Citra saat ini menjadi seorang Dosen pembimbing klinik di RSGM Unsrat.

Perempuan kelahiran bulan Oktober 1990 di Kota Masohi, Provinsi Maluku Tengah, ini mengaku sangat bangga dengan pekerjaan ini.

"Kita lulus jadi Dokter tahun 2018 akhir, setelah itu kita mulai praktik bersama suami, dokter gigi Randy Tjiptabudi pada tahun 2021 di Paniki Mapanget," ujar Citra, Sabtu (8/8/2025).

Menurutnya, menjadi Dokter adalah pekerjaan yang membanggakan karena membantu banyak orang.

Selama menjalankan profesi ini sudah banyak orang yang ia bantu.

"Sudah banyak orang yang kita layani dan kita bantu sudah tidak bisa dihitung mungkin," jelasnya 
 
Dokter Gigi dari M-Clinic Bumi Beringin Manado ini menjelaskan tidak memilih pasien saat bekerja dan selalu melayani dengan sepenuh hati.

"Di tempat usaha ini kita dan suami tidak melayani pasien BPJS, tetapi banyak yang kita bantu misalnya ada yang mau datang cabut gigi dua yang mau dirawat biasanya kita minta hanya satu saja yang dibayar jadi saya selalu bilang sama pasien datang aja dulu konsultasinya gratis kok.

Jadi ada juga kita bantu orang yang kurang mampu sesuai dengan kondisi ekonomi pasien karena tujuan kita suka bantu orang," jelas Citra.

Citra mengaku banyak pengalaman menarik yang dia dapatkan selama menjadi Dokter.

"Kita pernah dapat satu pasien umur 13 tahun, seumur hidupnya dia takut untuk senyum kerena gigi mukanya ilang, tetapi ketika pasien turun dari kursi gigi dia langsung senyum lagi, dia happy tapi saya lebih senang lagi.

Bagi kita itu pengalaman yang sangat menarik dan waktu itu sebenarnya orang tua harus bayar jutaan tetapi kita hanya minta Rp 300 ribu saja karena mamanya kerja cleaning service,"ungkapanya.