Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mega Trade Center

Pengusaha Fesyen di MTC Manado Mengeluh, Pembeli Turun Drastis hingga 50 Persen

Karena pembeli tidak sebanyak tahun sebelumnya, Meidi terpaksa ikat pinggang.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Fernando Lumowa
PEMBELI: Suasana pusat perbelanjaan fesyen Mega Trade Center (MTC), Kawasan Megamas Manado, Sulawesi Utara, Rabu (6/8/2025). Pembeli menurun 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Fenomena menurunnya daya beli masyarakat terhadap produk dan jasa di pusat perbelanjaan modern bukan isapan jempol belaka. 

Fenomena itu terasa tidak hanya di Pulau Jawa.

Lesunya daya beli terasa senyumnya hingga ke Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara. 

Baca juga: Potret MTC Mall Manado Sabtu 28 Desember 2024, Ada Kemeja Dijual Rp 100 Ribu dan Sepatu Rp 75 Ribu

Para pengusaha produk pakaian (fesyen) di Mega Trade Center (MTC), Kawasan Megamas Manado mengungkapkan, tahun ini geliat bisnis mereka tidak signifikan. 

"Tahun ini jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya turun jauh. Kalau rata-rata, bisa 50 persen. Lihat saja ini, sepi," kata Meidi Lalenoh, pemilik toko baju di MTC lantai dua kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (6/8/2025). 

Kata Meidi, pengunjung yang datang dan belanja ialah mereka yang benar-benar butuh.

"Kami tidak tahu pasti penyebabnya tapi ekonomi memang tidak baik-baik saja saat ini," katanya lagi. 

Ia mengungkapkan, kondisi bisnis fesyen perempuan saat ini belum bisa kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.

Katanya, penjualan fesyen lima tahun terakhir fluktuatif. "Tapi yang berat sekali setelah pemulihan dari Covid-19 tahun ini," katanya. 

Karena pembeli tidak sebanyak tahun sebelumnya, Meidi terpaksa ikat pinggang.

Sebab ia terikat kesepakatan dengan penjahit di Jakarta. 

"Barang kita ambil penuh ke penjahit. Kalau laku banyak syukur, kalau kurang ya risiko," katanya seraya mengungkapkan, sementara ia tetap membayar gaji karyawan. 

Ia mengungkapkan, khusus produknya yang spesialis busana gereja, bisa meraih untung lebih saat ada momen seperti Natal dan perayaan Hari Raya Gereja. "Selain Natal, biasa ada lomba paduan suara," ungkapnya. 

Hal senada diungkapkan Lid, seorang pramuniaga toko baju lainnya di MTC. Katanya, jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, pembeli berkurang jauh. 

"Biasanya ramai. Tidak pandang hari. Sekarang, akhir pekan tapi tidak ramai amat juga," katanya sembari mengatur letak pakaian yang digantung di hanger.

Menurut dia, pembeli melonjak pesat saat momen Hari Raya seperti Lebaran dan Natal serta Tahun Baru. "Kalau hari biasa, seperti ini," ujarnya. 

Pantauan Tribunmanado.co.id, Rabu siang, suasana MTC tidak seramai biasanya. 

MTC lengang. Tidak ada kepadatan pengunjung yang memadati koridor antar toko. 

Ada sejumlah pembeli. Mereka masuk keluar toko.

Ada beberapa yang memilih dan mencoba baju.

Jumlah toko yang lengang, hanya dijagain pramuniaga jauh lebih banyak. 

Setali tiga uang, tenant-tenant perawatan diri seperti salon rambut, pedicure manicure tanpa pengunjung.

Para pekerjanya tampak duduk santai, menunggu sambil main ponsel pintar. Sebagian asyik tiduran.(NDO) \

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved