Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer

3 Berita Populer Sulut: Wacana Pemindahan Makam Kyai Modjo hingga Harapan Nelayan di Sangihe

Tiga topik berita menjadi sorotan pembaca di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Selasa (29/7/2025).

TribunManado
BERITA POPULER - Kolase foto. Tiga topik berita menjadi sorotan pembaca di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Selasa (29/7/2025). Di antaranya keturunan Kyai Modjo di Minahasa menolak rencana pemindahan makam sang pahlawan nasional ke Jawa, para penyintas KM Barcelona VA menyampaikan protes usai konferensi pers, hingga warga Kepulauan Sangihe berharap pemerintah membuka kembali perbatasan dengan Filipina. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Tiga topik berita menjadi sorotan pembaca di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Selasa (29/7/2025).

Di antaranya keturunan Kyai Modjo di Minahasa menolak rencana pemindahan makam sang pahlawan nasional ke Jawa, para penyintas KM Barcelona VA menyampaikan protes usai konferensi pers, hingga warga Kepulauan Sangihe berharap pemerintah membuka kembali perbatasan dengan Filipina.

Simak rangkuman berita populer Sulut edisi hari ini.

1. Makam Kyai Modjo Diisukan Bakal Dipindah ke Jawa, Keturunan dari Minahasa Siapkan Pertemuan Penting

Wacana pemindahan makam Pahlawan Nasional Kyai Modjo dari Tondano, Kabupaten Minahasa, ke Pulau Jawa mendapat penolakan dari keturunannya.

Para keturunan Kyai Modjo di Minahasa menyatakan keberatan dan akan menggelar pertemuan terbuka dengan sejumlah pihak terkait, Selasa (29/7/2025).

Alfian Kyai Demag, atau yang dikenal dengan nama Ki Jaton Pamungkas, adalah pengurus Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI).

Ia mengatakan bahwa pertemuan akan berlangsung di Kampung Jawa, Tondano.

"Kami akan berdiskusi terkait hal tersebut. Kami mengundang Dandim Tondano, camat, serta tokoh masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan pandangan para keturunan Kyai Modjo," kata Alfian, Senin (28/7/2025).

Alfian adalah keturunan keenam Kyai Modjo.

Ia menyatakan tidak setuju dengan wacana pemindahan makam tersebut.

"Kalau saya pribadi, tidak sependapat," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa keturunan Kyai Modjo sudah lama hidup berdampingan dengan masyarakat Minahasa, terutama di Kampung Jawa, Tondano.

Baca selengkapnya

2. Para Penumpang Penyintas KM Barcelona VA Ajukan Protes Usai Konferensi Pers, Ini Penyebabnya

Sejumlah penyintas kebakaran KM Barcelona VA menyampaikan protes saat konferensi pers penanganan kasusnya yang digelar di Terminal Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/7/2025).

Pantauan TribunManado.co.id, beberapa penyintas yang berada di lokasi mengangkat tangan ingin berbicara saat konferensi pers berlangsung. Namun mereka tidak diberi kesempatan.

Karena tak digubris, para penyintas pun akhirnya menyampaikan protes secara langsung.

Miske, salah satu penyintas, mengaku kecewa karena hingga kini ia dan ibunya masih berada di Manado tanpa kejelasan.

"Saya dan ibu saya masih di sini padahal sudah sepekan kejadian kebakaran itu," katanya.

Ia juga mengeluhkan belum adanya kepastian soal santunan, padahal dirinya merupakan penumpang resmi kapal.

"Nama saya ada di manifest," ujarnya.

Seorang pria penyintas lainnya mengatakan kesulitan untuk kembali ke Talaud.

Selain kapal yang selalu penuh, harga tiket juga naik.

Baca selengkapnya

3. Warga Kepulauan Sangihe Harap Perbatasan dengan Filipina Kembali Dibuka, Bisa Ekspor Hasil Laut

Masyarakat perbatasan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, berharap pemerintah membuka kembali jalur lintas batas atau Border Crossing Area (BCA) Indonesia–Filipina.

Sejak pandemi Covid-19, akses menuju Filipina ditutup total. Padahal, jalur tersebut sangat penting untuk aktivitas dagang dan hubungan sosial warga di wilayah kepulauan seperti Kecamatan Marore dan Nusa Tabukan.

Penutupan ini dinilai berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Desa Bukide, Bonny Lalo, mengatakan pihaknya siap ambil bagian jika jalur lintas batas kembali dibuka.

"Kalau jalur lintas batas dibuka kembali, kami siap ambil bagian. Koperasi Merah Putih Desa Bukide siap berperan aktif untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat secara legal," ujar Lalo, Senin (28/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa pemerintah desa bisa memberikan rekomendasi kepada warga yang akan melintas, sesuai aturan yang berlaku.

"Ikan dan bahan-bahan lainnya yang legal bisa dijual ke sana. Ini jadi peluang besar bagi masyarakat kami, terutama nelayan dan pelaku usaha kecil," katanya.

Baca selengkapnya

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved