Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perahu Terbalik di Danau Tondano

Hari Kedua Operasi SAR Orang Hilang di Danau Tondano, Korban Belum Ditemukan

Korban atas nama Kardo Dotulung (21), warga Desa Walur Matus, Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan.

Tribun Manado/Petrick Sasauw
PENCARIAN - Potret Tim Gabungan Lakukan Pencarian Korban Tenggelam di Danau Tondano, Minahasa, Sulut, Senin (21/7/2025). Hingga kini, Selasa (22/7/2025), korban belum ditemukan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap satu orang korban tenggelam di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (22/7/2025).

Korban atas nama Kardo Dotulung (21), warga Desa Walur Matus, Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan, dinyatakan hilang setelah perahu yang ditumpanginya bersama enam orang lainnya terbalik saat menyeberang dari Desa Tounelet menuju Desa Tasuka, Senin (21/7/2025) sekitar pukul 16.00 WITA.

Enam orang berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat. 

Namun, satu orang hilang dan dilaporkan ke Basarnas Manado pukul 19.50 WITA oleh Camat Kakas.

Operasi SAR hari kedua dimulai pukul 07.00 WITA. 

Tim melakukan pencarian dengan perahu karet dan penyelaman di sekitar lokasi kejadian. 

Area pencarian difokuskan dalam radius satu kilometer.

Unsur yang terlibat terdiri dari 12 personel Basarnas Manado, 3 personel Polsek Kakas, 3 TNI AD, 3 BPBD Minahasa, serta pemerintah dan masyarakat setempat. 

Peralatan yang digunakan antara lain perahu karet, truk personel, peralatan selam, medis, dan komunikasi.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Manado, George M. Randang, mengatakan pihaknya akan terus mengintensifkan upaya pencarian bersama seluruh unsur yang terlibat.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar korban segera ditemukan. Dukungan masyarakat dan kerja sama lintas instansi sangat membantu dalam proses pencarian ini,” ujar Randang.

Kemudian, Komandan Tim Basarnas Manado, Rolando, mengungkapkan bahwa pencarian hari ini melibatkan 8 personel, termasuk penyelam. 

Namun, mereka menghadapi kendala serius berupa jarak pandang di bawah permukaan air yang sangat terbatas.

“Jarak pandang di bawah air hanya sekitar satu meter, setelah itu pandangan menjadi kabur. 

Ini menyulitkan tim dalam pencarian secara visual,” jelas Rolando saat ditemui di lokasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved