Renungan Harian Kristen
Renungan Kaum Ibu Kristen, Mazmur 33:1-22, Bersukacita dan Berharap Kepada Tuhan
Renungan ibadah wanita kaum ibu kristen. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 33:1-22.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan ibadah wanita kaum ibu kristen.
Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 33:1-22.
Khotbah:
Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan.
Seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita merasa lelah bukan hanya karena pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya, tapi juga karena pikiran dan kekhawatiran dan bahkan over thinking tentang:
Bagaimana kebutuhan rumah dipenuhi?
Bagaimana masa depan anak-anak kita?
Sampai kapan sakit ini sembuh?
Tapi hari ini kita diingatkan melalui Mazmur 33, bahwa kita punya Tuhan yang setia dan layak untuk dipercaya.
Ibu-ibu, saya ingin mengajak kita membayangkan satu hal sederhana.
Setiap pagi, banyak dari kita bangun lebih awal dari semua anggota keluarga. Tanpa suara, kita mulai menyiapkan sarapan, membereskan rumah, menyiapkan bekal anak.
Anak-anak tidak tahu bahkan suami tidak tahu semua yang kita lakukan. Mereka hanya tahu: saat mereka bangun, semuanya sudah siap.
Begitu juga Tuhan.
Banyak dari hal-hal yang Dia kerjakan tidak kita lihat langsung, tapi saat waktunya tiba, kita baru sadar:
“Ternyata Tuhan sudah sediakan semuanya lebih dulu.”
Dalam Mazmur 33:1-22 ini, Daud mengajak umat Tuhan untuk:
1.Memuji Tuhan (ayat 1–3) karena Dia layak dipuji.
2.Percaya pada firman-Nya (ayat 4–9) karena apa yang Dia firmankan, pasti jadi.
3.Mengandalkan Tuhan, bukan kekuatan sendiri (ayat 16–17).
4.Dan di akhir, dia berkata: “Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN.”
Artinya kita belajar percaya, sabar, dan tenang di tengah situasi yang belum pasti.
Ibu-ibu, pernah diantara kita atau bahkan sering kita berpikir:
“Kalau gaji suami besar, saya tenang.”
“Kalau anak saya nurut, saya pasti bahagia.”
Tapi ternyata, semua itu bisa berubah dan tidak sesuai dengan apa yang torang pikirkan.
Sebagai ibu rumah tangga, kehidupan tidak selalu mudah. Sebagai ibu-ibu harus mengurus anak, rumah, suami, bahkan kadang membantu keuangan keluarga.
Ada kalanya merasa lelah, sepi, atau merasa pekerjaan tidak dihargai.
Dia tahu isi hati kita. Dia tahu air mata yang jatuh diam-diam saat malam. Dia tahu perjuangan kita saat harus kuat demi anak-anak, suami, orangtua dan keluarga kita. Dan Dia tidak pernah tinggal diam.
Ketika itu semua terjadi dan dialami, torang harus ingat yang nda pernah berubah hanya satu: Kasih setia Tuhan.
Untuk itu saat mengalami itu semua, Tuhan meminta kita untuk tetap bersukacita dan berharap kepada-Nya, sebab kasih-Nya tidak pernah gagal.
Ibu-ibu lewat firman ini, mari kita belajar untuk:
Memulai hari dengan doa dan syukur. Mazmur ini dimulai dengan ajakan untuk bersukacita.
Meski rutinitas padat, ambillah waktu sejenak untuk berdoa dan mengucap syukur setiap pagi.
Ingat semua pekerjaan yang kita lakukan termasuk pekerjaan rumah itu bukan sia-sia.
Ketika ibu-ibu mencuci, memasak, mengasuh anak, Tuhan melihat semuanya sebagai bentuk kasih. Lakukan dengan hati yang melayani, bukan karena ingin dipuji, tapi karena untuk melayani Tuhan juga.
Ajarkan iman kepada anak-anak. Seperti Tuhan memelihara umat-Nya, Ibu-ibu juga bisa memelihara iman anak-anak lewat cerita Alkitab, doa malam, dan memberi contoh hidup yang berharap kepada Tuhan.
Percayalah pada rencana Tuhan, bahkan saat ibu-ibu tidak mengerti.
Dalam Ayat 10-11 mengatakan rencana Tuhan tidak gagal. Ketika menghadapi masalah keuangan, anak yang sulit diatur, atau tantangan lainnya ingat bahwa Tuhan tetap berdaulat dan punya rencana indah.
Libatkan Tuhan dalam keputusan rumah tangga. Baik dalam mengatur keuangan, mendidik anak, atau melayani suami mintalah hikmat Tuhan. Dia senang ketika kita bergantung pada-Nya, bukan pada kekuatan sendiri (ayat 16-17).
Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan, hidup kita ini seperti benang-benang kecil dalam tangan Penenun Besar. Kadang kita hanya lihat kekacauan di bawah, tapi Tuhan sedang menenun sesuatu yang indah dari atas.
Mari kita terus berharap dan percaya, karena seperti dikatakan di ayat terakhir: ‘Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, sebab kepada-Mulah kami berharap. Amin.
Doa:
Tuhan, kami adalah ibu-ibu yang lelah, yang kadang takut dan cemas. Tapi kami datang pada-Mu hari ini, percaya bahwa kasih setia-Mu tidak pernah gagal. Ajar kami menanti dengan iman, bersyukur dalam segala hal, dan tetap kuat di dalam Engkau. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Renungan Harian Kristen Amsal 14:28, Rakyat, Raja dan Pemerintahan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Hakim-hakim 6:25-32, Turut Melahirkan Pemimpin |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Jumat 8 Agustus 2025, Amsal 14:32, Hidup Ini Adalah Pilihan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen, Amsal 14:32-33, Hikmat Tinggal di dalam Hati Orang yang Berpengertian |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Amsal 14:31, Menindas Orang Lemah Sama dengan Menghina Allah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.