Tragedi Nikahan Anak KDM
Detik-detik Mencekam Warga Berdesakan di Acara Makan Gratis Anak Dedi Mulyadi, Banyak Jadi Korban
Seorang pedagang yang berjualan di lokasi mengaku syok menyaksikan detik-detik kepanikan massal hingga jatuhnya korban jiwa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tangis Mela pecah mendapatkan kabar bahwa putrinya Vania Aprilia (8) tewas usai berdesakan di acara makan gratis nikahan putra Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut hari ini, Jumat (18/7/2025).
Mela pun menceritakan detik-detik sang anak meregang nyawa akibat berdesak-desakan di acara yang berlangsung di Alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Putri Karlina menggelar acara makan gratis untuk warga Garut guna merayakan pernikahannnya.
Sejak Jumat siang ratusan warga mengantre menunggu di depan pintu gerbang pendopo alun-alun.
Di momen itulah tragedi miris terjadi yakni warga berebut masuk ke dalam pendopo untuk makan gratis.
Diungkap Mela, saat momen warga berdesakan masuk ke pendopo itu ia sedang berjualan.
Kala itu Mela tidak sadar bahwa anaknya juga ikut berdesakan di kerumunan warga.
Sebab Mela cuma tahu bahwa Vania sedang main dengan teman sebayanya.
"(Saat kejadian) lagi jualan posisinya, anak teh enggak tahu posisinya antre. Soalnya kan biasa kan main aja sama di sana aja," ungkap Mela, dilansir TribunnewsBogor.com dari unggahan akun Instagram infocibatu.id.
Saat sadar putrinya tidak ada di dekatnya, Mela pun panik dan mencari Vania.
Mela masih belum tahu bahwa anak keduanya itu ikut dalam antrean masuk pendopo untuk makan gratis.
"Lagi nyari juga, nyari ke sana ke mari (anak), enggak tahu ikut antre," akui Mela sembari berurai air mata.
Hingga akhirnya Mela mendapatkan kabar soal anaknya jadi korban kerumuman warga.
Panik, Mela pun menghampiri ambulans yang ada di TKP.
Pengakuan lainnya diceritakan oleh pedagang.
Ia detik-detik mencekam acara makan gratis anak Dedi Mulyadi.
Suasana pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maulana Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina di alun-alun Garut mendadak berubah mencekam.
Seorang pedagang yang berjualan di lokasi mengaku syok menyaksikan detik-detik kepanikan massal hingga jatuhnya korban jiwa.
Seorang pedagang di alun-alun tersebut, Neulis, menceritakan detik-detik mencekam dengan wajah yang terlihat masih syok.
Neulis ini menceritakan bahwa sebelum kejadian gerbang ke alun-alun memang dijaga ketat aparat gabungan.
Aparat memberlakukan sistem buka tutup gerbang bagi warga yang hendak masuk ke area alun-alun.
"Kan yang masuk sedikit, ditutup lagi, sedikit, ditutup lagi," kata Neulis dikutip dari Youtube Tribun Jabar, Jumat.
Antrean warga, kata dia, terlihat cukup penuh.

Akhirnya antrean ini menumpuk di depan gerbang, saat gerbang dibuka mereka berebut masuk.
Saat itulah sejumlah orang berjatuhan diduga karena terinjak-injak.
"Saya di pinggir aja, nolongin anak-anak yang kejepit," kata Neulis.
Kemudian ada anak pedagang sekitar yang masih berusia 8 tahun tanpa diketahui orang tuanya ternyata ikut mangantre.
Situasi panik ketika kejadian desak-desakan itu terjadi.
Namun nahas, korban dalam kondisi terkulai lemas dan nyawanya tidak tertolong.
"Pas lari itu kakak saya yang ngambilin anak si ibu ini," kata Neulis.
"Banyak (korban), pertama tuh ada yang pingsan, yang kedua ada dua orang, yang satu anaknya si ibu ini yang lebih parah, pas digendong juga katanya ini mah udah gak ada," imbuhnya.
Neulis menjelaskan bahwa, para warga ini sudah nunggu dari pukul 08.00 pagi.
"Iya kayaknya mau ngantri makan, soalnya berseliweran di TikTok di mana-mana kan udah diumumin, makan gratis 5000 porsi katanya, acara nikahan Bu Wakil Bupati sama anaknya Pak Gubernur," ungkapnya.
"Mungkin anak si ibu di pas gerbang, pas mau dibuka langsung keseret," kata Neulis.
Kemudian dibanti oleh kakak Neulis, anak salah satu pedagang sekitar itu berhasil dievakuasi dari kerumunan.
3 Orang Tewas
Daftar 3 orang meninggal dunia diduga akibat berdesakan saat gelaran Makan Gratis dalam rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memakan korban jiwa.
Peristiwa tersebut terjadi di gerbang barat alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025).
Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id dari kamar jenazah RSUD dr Slamet Garut, tiga orang meninggal dunia, satu di antaranya merupakan anggota kepolisian Polres Garut.
Berikut identitas korban:
1. Vania Aprilia 8 tahun, Warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat
2. Dewi Jubaedah 61 Tahun, Ber-ktp Jakarta Utara
3. Bripka Cecep Saeful Bahri, 39 tahun Anggota Polres Garut
Pantauan Tribun saat ini jenazah Vania dan Dewi Jubaedah berada di Ruangan Jenazah RSUD dr Slamet Garut.
Sementara, jenazah Bripka Cecep berada di Rumah Sakit Guntur Talun.
Ketiga korban diketahui meninggal dunia usai berdesakan di gerbang masuk Pendopo Garut untuk mengantre Makan Gratis.
Sesuai salat Jumat warga terpantau sudah mengantre di dua gerbang pendopo.
Ibunda dari Vania Aprila, Mela Putri membenarkan bahwa anaknya meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
"Iya itu anak saya yang meninggal," ujarnya kepada awak media di ruang jenazah RSUD dr Slamet Garut.
(*/ Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
3 Orang Meninggal di Acara Syukuran Pernikahannya, Putri dan Maula Siap Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Apa yang Dilakukan Bripka Cecep Sebelum Tewas di Nikahan Anak Kang Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
3 Orang Tewas Termasuk Seorang Polisi dalam Insiden di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Kronologi Nikahan Anak Gubernur KDM Berujung Duka, Banyak Warga Jadi Korban Saat Antre Makan Gratis |
![]() |
---|
Daftar Korban Luka dan Tewas di Tragedi Nikahan Anak Dedi Mulyadi, Berdesakan Saat Mau Makan Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.