Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Lowongan Kerja Banyak Tapi Tidak Keserap, Anggota DPR: Jangan-jangan SDM Kita Enggak Kompeten

Dimana anggota DPR dari Fraksi PKB menyebut kemungkinan sulitnya dapat kerja dikarenakan SDM Indonesia yang tidak kompeten.

Editor: Glendi Manengal
Meta AI
MELAMAR KERJA: Foto ilustrasi melamar pekerjaan buatan Meta AI, Lowongan kerja di Indonesia banyak tapi tidak terserap, Anggota DPR menyebut kemungkinan karena SDM Indonesia tidak kompeten. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu anggota DPR menanggapi soal sulitnya rakyat Indonesia mencari kerja.

Dimana anggota DPR dari Fraksi PKB menyebut kemungkinan sulitnya dapat kerja dikarenakan SDM Indonesia yang tidak kompeten.

Zainul mengungkap investasi Indonesia meningkat hingga 15 persen pada kuartal pertama 2025 namun tidak sebanding dengan penyerapan tenaga kerjanya.

Terkait hal tersebut anggota Komisi IX DPR Fraksi PKB Zainul Munasichin mengungkapkan sejumlah kemungkinan mengapa rakyat Indonesia kesulitan mencari kerja.

Zainul menduga, salah satunya disebabkan oleh SDM Indonesia yang tidak kompeten, sehingga tidak terserap lowongan kerja (loker).

"Jangan-jangan memang kita ini enggak siap SDM yang kompeten. Lowongan kerja banyak tetapi enggak keserap, karena standar SDM kita ini enggak kompeten untuk bisa mengisi lowongan itu," ujar Zainul saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Selain itu, Zainul membeberkan, kondisi iklim usaha selaku sektor hulu juga harus baik, sehat, dan bagus.

Jika sektor hulunya sehat, maka tenaga kerja yang merupakan sektor hilir akan terbawa ke dalamnya.

 

"Tapi kalau sektor hulunya ini enggak bagus, iklim usaha kita ini enggak bagus, maka tidak akan ada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas yang bisa diserap oleh pasar kerja kita," tuturnya.

Zainul pun mencontohkan kondisi iklim usaha berupa investasi di Indonesia.

Pada kuartal pertama 2025 ini, kata Zainul, investasi Indonesia meningkat hingga 15 persen.

Hanya saja, Zainul heran kenapa investasi yang masuk ke Indonesia tidak sebanding dengan penyerapan tenaga kerjanya.

"Rp 486 triliun dana masuk ke Indonesia investasi, tapi serapan tenaga kerjanya kecil, hanya 600.000. Kalau dibikin indeksnya, 1 tenaga kerja itu yang direkrut butuh Rp 700 juta investasi. Rp 700 juta investasi hanya merekrut 1 tenaga kerja. Kan mahal sekali," jelas Zainul.

Meski demikian, Zainul menduga, bisa saja investasi yang masuk memang bukan padat karya, melainkan padat modal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved