Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Beasiswa LPDP

Akhirnya Terungkap Sebab Kampus Top Dunia Tolak Mahasiswa LPDP, Dibeber Direktur Beasiswa Dwi Larso

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkat bicara terkait adanya penolakan kampus top dunia

Editor: Alpen Martinus
Mamikos
LPDP: Ilustrasi beasiswa LPDP. Sejumlah kampus top dunia tolak mahasiswa LPDP, ini penjelasannya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi andalan warga yang ingin sekolah ke luar negeri.

Bahkan kini mereka sedang membuka pendaftaran tahap 2 untuk program s2 dan S3.

Namun kabar kurang menyenangkan sedang mendera LPDP.

Baca juga: Jadwal dan Cara Daftar Seleksi Beasiswa LPDP Tahap 2 2025, Program Magister dan Doktoral

Dikabarkan sejumlah kampus top dunia yang menjadi tujuan LPDP menolak calon mahasiswa LPDP.

Sejumlah alasan dikemukakan menjadi penyebabnya.

Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso pun memberi penjelasan terkait masalah tersebut.

Biaya hidup yang tak sesuai menjadi satu di antara penyebabnya.

Kabar menyebutkan bahwa kini LPDP mulai kehilangan jejaring dengan banyak top kampus dunia sedang menjadi sorotan.

Kabar tersebut satu di antaranya terungkap dari rencana University of Amsterdam yang kabarnya menghentikan penerimaan calon mahasiswa dari LPDP.

Isu yang ramai dibicarakan ini akhirnya membuat LPDP mengungkap klarifikasi terbaru.

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkat bicara terkait adanya penolakan kampus top dunia. 

Penolakan itu terjadi karena beberapa kampus top dunia menilai biaya hidup atau living allowance yang disediakan oleh LPDP tidak sesuai standar negara tersebut.

Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso menegaskan, saat ini biaya hidup yang disediakan oleh pihaknya sudah sesuai ketentuan negara yang bekerja sama dengan LPDP.

"LPDP selalu memberikan perhatian pada kecukupan biaya studi. Besaran living allowance yang diberikan kepada penerima beasiswa ditentukan berdasarkan kajian menyeluruh terhadap standar biaya hidup di masing-masing negara tujuan studi," kata Dwi kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2025)

"Living allowance yang diberikan LPDP selama ini cukup memadai," lanjutnya.

Dwi menjelaskan, saat ini terdapat 799 mahasiswa LPDP yang sedang studi di Belanda, dan 105 orang lainnya akan segera berangkat.

Sementara di University of Amsterdam, terdapat 29 mahasiswa LPDP yang sedang studi, dan dua orang lagi akan segera memulai studi.

"Selain itu, sebanyak 554 penerima beasiswa telah dinyatakan lolos seleksi dan akan segera memulai studi mereka di top universites tersebut dalam waktu dekat," ujarnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (7/7/2025).

Dwi mengatakan, setiap kebijakan LPDP, termasuk penetapan besaran biaya hidup, didasarkan pada data dan kajian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ia juga menegaskan, LPDP telah dan akan terus menjalin komunikasi aktif dengan berbagai kampus di luar negeri untuk memastikan bahwa skema pembiayaan yang kami tawarkan dapat diterima dan sesuai dengan standar negara terkait.

LPDP juga terbuka terhadap masukan dan siap melakukan penyesuaian yang diperlukan selama sejalan dengan prinsip akuntabilitas dan keberlanjutan dana pendidikan.

"Kami percaya bahwa kerja sama internasional dalam bidang pendidikan harus dibangun atas dasar saling percaya dan saling mendukung. Oleh karena itu, upaya kemitraan dengan kampus di luar negeri dilakukan dengan terus berkolaborasi demi menciptakan ekosistem pendidikan global yang inklusif dan berkelanjutan," ungkapnya.

Kendati demikian, Dwi tidak menutup kemungkinan ada kasus-kasus tertentu di mana terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan kampus dan skema pembiayaan LPDP.

Ia pun mendorong penerima beasiswa untuk mengajukan permohonan penyesuaian atau mencari alternatif kampus yang tetap mendukung kerja sama dengan LPDP.

"Kami juga menyediakan mekanisme konsultasi dan pendampingan bagi calon penerima beasiswa agar mereka dapat merencanakan studi dengan lebih matang dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," pungkas Dwi Larso.

Komponen Biaya yang Ditanggung LPDP

Beasiswa LPDP mencakup berbagai komponen biaya, termasuk:

  • Biaya pendidikan
  • Biaya pendaftaran
  • Tunjangan hidup bulanan selama masa studi

Syarat Umum Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025

1. Warga Negara Indonesia (WNI) dengan bukti KTP yang valid.

2. Telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang D4, S1, atau S2.

3. Batas usia pendaftar:

  • Maksimal 35 tahun untuk program magister.
  • Maksimal 40 tahun untuk program doktor.
  • Maksimal 42 tahun untuk dosen tetap yang mendaftar magister.
  • Maksimal 47 tahun untuk dosen tetap yang mendaftar doktor.

4. Memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan sertifikat seperti: TOEFL ITP, TOEFL IBT, PTE Academic, atau IELTS.

5. Surat rekomendasi yang diterbitkan maksimal 1 tahun sebelum waktu pendaftaran.

6. Pelamar yang sudah bekerja wajib melampirkan surat rekomendasi belajar.

7. Menyetujui surat pernyataan yang disediakan oleh LPDP.

8. Berkomitmen untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi.

9. Menulis proposal penelitian (khusus untuk program doktoral).

10. Memilih perguruan tinggi tujuan dan program studi yang sesuai dengan ketentuan LPDP.

Informasi Tambahan

Persyaratan khusus untuk masing-masing jalur beasiswa dapat diakses melalui laman resmi LPDP di tautan berikut: https://lpdp.kemenkeu.go.id/

Pastikan untuk memeriksa semua dokumen dan memenuhi persyaratan sesuai jalur beasiswa yang akan diambil.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

 
 
Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved