Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minut Sulawesi Utara

Kelapa Bisa Jadi Sabun hingga Obat, Brin Ajak Minut Kembangkan Produk Unggulan

Dr. Sri Nuryanti, menekankan pentingnya Pemkab Minut mengembangkan inovasi di sektor unggulan seperti kelapa, pisang, serta kuliner khas daerah.

Pemkab Minut
KUNJUNGAN - Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset Daerah BRIN Dr. Sri Nuryanti berfoto bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara usai kegiatan Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah di Kantor Bupati Minut, Rabu, 2 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penguatan kerja sama antara BRIN dan Pemkab Minut dalam mendorong inovasi kebijakan dan teknologi di daerah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Usai menjalin kerja sama strategis dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) terus didorong untuk memperkuat inovasi kebijakan dan teknologi, terutama dalam pengelolaan potensi lokal.

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset Daerah BRIN, Dr. Sri Nuryanti, menekankan pentingnya Pemkab Minut mengembangkan inovasi di sektor unggulan seperti kelapa, pisang, serta kuliner khas daerah.

“Seperti kelapa, bisa dimodifikasi olah jadi makanan, bisa jadi virgin coconut oil (VCO) untuk bahan sabun, dan lainnya.

Tidak hanya dijual utuh,” ujar Dr. Sri Nuryanti saat kegiatan Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi di Daerah bertema Inovasi Kebijakan dan Inovasi Teknologi yang digelar di lantai III Kantor Bupati Minut, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, Pemkab Minut melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), bersama OPD dan pihak terkait, perlu melakukan identifikasi dan modifikasi terhadap potensi unggulan di wilayahnya.

Kelapa dinilai sebagai komoditas utama yang bisa dikembangkan lebih jauh, tak hanya sebagai bahan makanan, tapi juga produk kosmetik hingga obat-obatan.

Ia mencontohkan pemanfaatan VCO di Thailand yang digunakan di tempat spa, menjadikan produk tersebut bernilai lebih tinggi karena juga memiliki manfaat penyembuhan.

Selain kelapa, pisang juga mendapat perhatian karena produksinya yang melimpah namun belum dikemas secara inovatif.

“Probelmnya mungkin karena terlalu banyak produksinya, tidak menjadi barang lux, tapi kalau diberi inovasi kemasan dan penyajian bisa jadi lux,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pembinaan teknis Brida Minut menuju lembaga riset yang optimal dan berkelanjutan.

Sekretaris Daerah Minut, Novly Wowiling, yang mewakili Bupati Joune Ganda, menyampaikan bahwa sistem kerja berbasis inovasi dan riset telah mulai dibangun di internal Pemkab.

“Sudah ada di level menengah. Karena jadi tantangan tersendiri dari semua daerah, inovasi dan riset ini kuat mewarnai sistem kerja, mekanisme, dan output-nya berupa produk kerja itu sendiri,” ujarnya.

Novly menegaskan, dibutuhkan komitmen kuat untuk mengakselerasi inovasi dan riset di tubuh Pemkab.

Ia juga menilai kegiatan yang difasilitasi BRIN ini menjadi momentum penting dalam mendukung visi Bupati Joune Ganda membangun Minut berbasis iptek.

Pasca-kerja sama dengan BRIN, kepala Brida dan Kabag Pemerintahan diharapkan menjadi ujung tombak keberlanjutan inovasi di Minahasa Utara.

Acara ini turut dihadiri Asisten II Allan Mingkid, Kepala Brida Lidya Warouw, para kepala perangkat daerah, kepala bagian, camat, dan tamu undangan lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved