Dirgahayu Kabupaten Kepulauan Talaud Ke-23

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini, 2 Juli 2025, Kabupaten Kepulauan Talaud menapaki usia ke-23 sebagai daerah otonom.

Lebih dari sekadar perayaan hari jadi, momen ini menjadi tonggak penting dalam sejarah panjang Porodisa sebutan kultural masyarakat Talaud yang terus tumbuh sebagai garda terdepan Indonesia di utara.

Tahun ini, peringatan HUT Talaud terasa istimewa.

Sebab, bersamaan dengan hari jadi ke-23, daerah kepulauan juga menyambut kepemimpinan baru.

Welly Titah resmi dilantik sebagai Bupati Talaud bersama Wakil Bupati Anisya Gretsya Bambungan pada 20 Juni 2025.

Usai mengikuti pelantikan dan kegiatan retreat di Magelang, pasangan pemimpin baru ini tiba di Melonguane dan disambut meriah dengan prosesi adat pada 1 Juli 2025 sehari jelang HUT ke-23.

Usia 23 tahun bukan sekadar angka.

Di baliknya, terpatri jejak panjang perjalanan peradaban Porodisa, sebutan kultural nan sarat makna bagi masyarakat Talaud.

Wilayah kepulauan yang dulu hanya dikenal lewat peta kini menjelma menjadi beranda terdepan Indonesia di utara.

Talaud bukan hanya tentang gugusan pulau di bibir Samudra Pasifik, tetapi juga tentang semangat masyarakatnya yang tak pernah pada yang sejak 2 Juli 2002 mengukuhkan diri sebagai kabupaten otonom.

Dalam dua dekade lebih, daerah ini terus menapaki tangga pembangunan, menata infrastruktur, pendidikan, hingga layanan kesehatan, meski dihadang tantangan geografis dan keterbatasan.

Lahir melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Talaud resmi berdiri dan memisahkan diri dari Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud (SATAL). 

Momentum bersejarah itu ditandai dengan penunjukan Drs. F. Tumimbang sebagai penjabat bupati pertama.

Sejak saat itu, tanggal 2 Juli ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Talaud berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.

Beribu kota di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu kabupaten paling strategis di Provinsi Sulawesi Utara sekaligus wilayah terluar dan terdepan Indonesia.