Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Israel vs Iran

Ekonomi Dunia Terguncang Jika Iran Menutup Selat Hormuz, Ini Dampak Lain yang Bisa Terjadi

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran semakin memanas setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz

Editor: Glendi Manengal
Tangkapan layar Google Maps
SELAT HORMUZ - Tangkapan layar Google Maps, Senin (23/6/2025) memperlihatkan Selat Hormuz (lingkaran merah), jalur air energi terpenting di dunia yang terletak di antara Oman dan Iran. 5 dampak yang bisa terjadi jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz, mulai dari harga minyak naik hingga perdagangan dunia terganggu 

Membuat pasar panik hingga pasar saham Asia dan Eropa ikut melemah, dan nilai tukar mata uang di negara berkembang tertekan karena arus keluar modal.

4. Memicu Peningkatan Tensi Perang dan Risiko Perang Regional

Jika Iran menutup atau memblokade Selat Hormuz, dunia internasional akan menganggapnya sebagai tindakan berbahaya dan agresif.

Ini karena selat tersebut  adalah jalur penting bagi banyak negara untuk mengirim dan menerima minyak serta gas.

Jika jalur ini ditutup, banyak negara akan dirugikan, terutama negara-negara Barat dan sekutu mereka.

Begitu ada blokade, AS yang selama ini menjaga keamanan jalur pelayaran di kawasan Teluk, termasuk Selat Hormuz kemungkinan akan meluncurkan serangan terbatas ke Iran untuk membuka kembali jalur laut.

Selain AS, negara-negara Uni Eropa (seperti Prancis dan Inggris) yang juga punya kepentingan besar bisa ikut mengirim kapal perang atau pasukan pengamanan laut untuk memastikan pengiriman energi tetap berjalan.

Jika semua kekuatan ini AS, Uni Eropa, dan negara Teluk terlibat dalam aksi militer, situasinya bisa berubah jadi perang yang lebih besar, berpotensi menyulut perang regional yang lebih luas di Timur Tengah.

5. Pengiriman dan Perdagangan Dunia Terganggu

Penutupan Selat Hormuz oleh Iran bukan hanya berdampak pada jalur minyak, tetapi juga bisa mengganggu perdagangan global secara luas.

Tak hanya energi, jalur ini juga digunakan untuk mengangkut produk industri dan barang konsumsi yang dibutuhkan oleh negara-negara Asia dan Eropa.

Penutupan selat ini akan menyebabkan arus perdagangan tersebut terhenti secara tiba-tiba.

Apabila Selat Hormuz ditutup karena konflik atau blokade, kapal-kapal pengangkut tidak bisa lagi melewatinya.

Akibatnya minyak dan gas tidak bisa dikirim keluar, barang-barang dari dan ke Timur Tengah terhambat dan kapal harus menunggu atau mencari jalur alternatif yang jauh lebih mahal dan memakan waktu.

Efek panjang dari konflik ini membuat pengiriman barang yang terlambat atau terhenti bisa berdampak pada banyak sektor, mulai dari industri energi, manufaktur, otomotif, hingga elektronik.

Karena itu, ketegangan di kawasan ini selalu menjadi perhatian serius negara-negara besar dan pelaku pasar internasional.

(Sumber Tribunnews / Namira)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved