Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kriminal

Sosok S, Mahasiswi yang Tewas Melahirkan Sendiri di Kos, Bayinya Dibuang Hidup-hidup oleh Pacarnya

Mahasiswi berinisial S (21) itu diduga kehabisan darah setelah memilih melahirkan tanpa pertolongan medis agar tak diketahui orang tua. 

Editor: Indry Panigoro
YouTube Kompas TV Lampung
TEWAS MELAHIRKAN - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Kompas TV Lampung, Sabtu 21 Juni 2025, memperlihatkan seorang mahasiswi di Bandar Lampung ditemukan meninggal dunia usai melahirkan sendiri di kamar kosnya. Mahasiswi berinisial S (21) itu diduga kehabisan darah setelah memilih melahirkan tanpa pertolongan medis agar tak diketahui orang tua. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok S.

S adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Bandar Lampung.

S ditemukan sudah tak bernyawa usai melahirkan sendiri di kos.

Mahasiswi yang tewas tersebut diduga meninggal  kehabisan darah setelah memilih melahirkan tanpa pertolongan medis agar tak diketahui orang tua. 

Yang paling mengejutkan lagi karena bayi yang sudah dilahirkan S rupanya dibuang oleh B (21) yang tak lain merupakan kekasihnya.

Bayi yang baru dilahirkannya diduga dalam kondisi hidup saat dibuang B di bawah jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. 

“Dari keterangan pelaku, saat dibawa ke jembatan denyut jantung bayi masih ada,” ujar Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, Kamis 19 Juni 2025. 

Polisi telah mengamankan B untuk diperiksa lebih lanjut dan menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk kain berlumuran darah dan alat yang digunakan korban saat melahirkan

Jenazah korban kini berada di RS Bhayangkara untuk diautopsi setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga. 

Kasus ini membuka kembali perhatian terhadap risiko kehamilan tersembunyi dan pentingnya edukasi serta dukungan emosional bagi remaja.

Seorang mahasiswi berinisial S (21) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Kedaton, Bandar Lampung, pada Kamis (19/6/2025). 

Menurut kepolisian, korban melahirkan tanpa bantuan siapa pun dan mengalami pendarahan hebat yang menyebabkan kematiannya.

“Korban melahirkan sendiri di kos agar tidak ketahuan orang tua, baik orang tuanya maupun orang tua pacarnya,” jelas Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto dalam keterangan pers, Kamis (19/6).

Mengapa Korban Tidak Mendapat Pertolongan Medis?

Dugaan sementara, korban sengaja tidak pergi ke rumah sakit karena ingin merahasiakan kehamilannya. 

Usai melahirkan, korban sempat dibawa ke klinik Kosasih namun tidak mendapat penanganan karena tidak ada tenaga medis di tempat. 

Ia kemudian dibawa ke RS Bhayangkara, namun nyawanya tak tertolong.

Bagaimana Nasib Bayi yang Dilahirkan?

Siapa yang Membuang Bayi dan Apa Alasannya?

Bayi yang baru saja dilahirkan oleh korban dibuang oleh sang pacar, B (21). 

Dalam pengakuannya kepada polisi, B menyatakan bahwa ia membuang bayi tersebut karena panik dan takut diketahui oleh orang tuanya maupun orang tua korban.

“Dari pengakuan pelaku, bayi itu masih hidup saat dibuang di bawah jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran,” ujar AKP Budi Harto.

Di Mana Bayi Dibuang dan Bagaimana Keadaannya?

B mengaku membawa bayi tersebut dari kos menuju jembatan Tegineneng dan meninggalkannya di sana. 

Saat itu, ia menyebut masih merasakan denyut jantung bayi, menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan hidup ketika dibuang.

“Saat membawa bayi ke jembatan, menurut pelaku denyut jantung bayi masih ada,” terang Kapolsek Kedaton.

Bagaimana Polisi Mengungkap Kasus Ini?

Kapan Polisi Mendapat Laporan dan Apa Temuan di TKP?

Polisi menerima laporan pada Rabu malam (18/6/2025), sekitar pukul 22.00 WIB. 

Tim Inafis langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) di kamar kos korban. 

Di sana, ditemukan sejumlah barang bukti seperti kain berlumuran darah, alas tempat tidur, air ketuban, dan gunting.

“Barang bukti itu diamankan sebagai bagian dari penyelidikan,” kata AKP Budi.

Apa Status Hukum Sang Pacar?

Saat ini, B telah diamankan di Polsek Kedaton untuk menjalani pemeriksaan. 

Penetapan status tersangka masih menunggu gelar perkara resmi.

Namun, mengingat pengakuan serta bukti yang ada, B berpotensi menghadapi jerat hukum serius atas perbuatannya.

“Penetapan tersangka akan dilakukan setelah gelar perkara,” tambah Kapolsek.

Apa Langkah Lanjut dari Polisi dan Keluarga?

Apakah Jenazah Korban Akan Diautopsi?

Polisi telah meminta izin dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban guna kepentingan penyidikan. 

Permintaan tersebut sudah disetujui dan saat ini jenazah masih berada di RS Bhayangkara.

“Semua ini untuk kepentingan penyidikan makanya dilakukan autopsi dan telah disetujui keluarga korban,” pungkas AKP Budi Harto.

Bagaimana Reaksi Publik dan Pelajaran dari Kasus Ini?

Apa Implikasi Sosial dari Kasus Ini?

Kisah tragis ini menyentuh banyak pihak, terutama soal minimnya edukasi reproduksi, tekanan sosial terhadap kehamilan di luar nikah, dan pentingnya dukungan emosional bagi remaja. 

Tak hanya soal tindakan kriminal, kasus ini juga mencerminkan adanya masalah sosial yang perlu disorot lebih dalam.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Kejadian Serupa?

Edukasi seksual yang komprehensif, komunikasi terbuka dalam keluarga, serta layanan konseling yang mudah diakses bisa menjadi langkah awal untuk mencegah kejadian serupa. 

Selain itu, masyarakat perlu lebih peduli dan tidak menghakimi perempuan yang sedang mengalami krisis, terutama menyangkut kehamilan yang tidak diinginkan. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Pacar Mahasiswi Lampung Buang Bayi di Bawah Jembatan, Korban Tewas Usai Melahirkan di Kos

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved