Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Viral

Fenomena Langka: Sinyal Radio Misterius Terdeteksi dari Perut Bumi di Antartika

Para ilmuwan mendeteksi dua sinyal radio aneh yang tidak berasal dari langit melainkan dari arah bawah permukaan es.

Istimewa/HO
MISTERIUS - Ilustrasi lapisan es Larsen B di Antartika. Fenomena Langka: Sinyal Radio Misterius Terdeteksi dari Perut Bumi di Antartika 

Namun, sinyal radio aneh yang terdeteksi ini "kemungkinan besar bukan berasal dari neutrino," kata Wissel.

Berdasarkan model yang ada, sinyal dari neutrino seharusnya tidak datang dari sudut 30 derajat di bawah permukaan es. Ini memperkuat dugaan bahwa ada fenomena lain di balik sinyal tersebut.

Teori yang Ditinggalkan dan Jalan Baru yang Dibuka

Para peneliti menggunakan berbagai model matematika dan simulasi kompleks untuk menyaring kemungkinan asal-usul sinyal ini.

Mereka berhasil mengeliminasi kebisingan, kesalahan alat, dan interaksi partikel yang sudah dikenal sebagai penyebab. 

Bahkan, mereka mencocokkan data dari observatorium lain seperti Pierre Auger Observatory di Argentina, namun tak menemukan petunjuk lebih lanjut.

Karena fenomena ini tidak bisa dijelaskan dengan Model Standar Fisika Partikel teori dasar yang menggambarkan perilaku partikel subatom para ilmuwan menduga bahwa sinyal ini mungkin adalah petunjuk terhadap fenomena baru yang bisa mengubah dasar pemahaman ilmiah saat ini.

"Lebih banyak penelitian jelas diperlukan," ujar Benjamin Flaggs, mahasiswa doktoral fisika di University of Delaware dan salah satu penulis studi. "Beberapa teoritikus mengajukan interaksi baru di luar model standar dari berbagai jenis partikel," lanjutnya.

Apakah Ini Tanda Materi Gelap?

Jika bukan neutrino, lalu apa?

Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa sinyal ini mungkin terkait dengan materi gelap entitas misterius yang membentuk sekitar 27 persen dari alam semesta, namun hingga kini belum bisa diamati secara langsung.

Stephanie Wissel sendiri juga terbuka terhadap kemungkinan bahwa sinyal ini berasal dari perilaku gelombang radio yang belum kita pahami. "Tapi, hingga sekarang belum ada bukti yang mendukung dugaan ini," katanya. "Jadi, untuk saat ini, ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan."

Harapan Baru dari Instrumen Generasi Lanjut

Untuk menjawab misteri ini, para peneliti akan meluncurkan Payload for Ultrahigh Energy Observations, sebuah instrumen balon terbaru dengan sensitivitas yang jauh lebih tinggi.

Diharapkan, alat ini bisa mendeteksi lebih banyak anomali serupa sehingga menyediakan data yang cukup untuk dianalisis lebih lanjut.

"Semakin banyak data yang kita miliki, semakin kecil kesalahan statistiknya," ujar Flaggs.

Peluncuran balon ini dijadwalkan berlangsung dari Antartika pada bulan Desember mendatang.

"Kita belum menemukan segalanya," tambah Flaggs. "Ini adalah saat-saat yang sangat menarik bagi para pen

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved