Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PLN

PLN Dukung Perekonomian Petani Banggai Lewat Program Kopi Batui : Tanam Harapan di Bawah Menara

PLN menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk membantu pengembangan usaha kopi kelompok tani di Desa Nonong.

Kolase/Dokumentasi PLN
PLN PEDULI - Melalui program PLN Peduli, PLN menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk membantu pengembangan usaha kopi kelompok tani di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai. 

LUWUK - Komitmen mendukung perekonomian masyarakat sekitar proyek ketenagalistrikan kembali ditunjukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi. 

Melalui program PLN Peduli, PLN menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk membantu pengembangan usaha kopi kelompok tani di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai.

Kelompok petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Kobshii Batui mengelola kebun kopi di bawah jaringan transmisi 150 kV dan di sekitar proyek pembangunan PLTMG Luwuk 40 MW. 

Program ini menjadi contoh nyata bagaimana infrastruktur ketenagalistrikan tidak hanya membangun listrik, tetapi juga membangun masyarakat.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyampaikan bahwa bantuan ini bukan sekadar pengadaan alat, tetapi juga dukungan menyeluruh agar petani bisa naik kelas dan produk kopi lokal bisa bersaing di pasar yang lebih luas. 

“Kami ingin petani kopi di sekitar proyek kami tidak hanya jadi penonton, tetapi turut tumbuh bersama PLN.

Oleh karena itu, kami bantu tidak hanya mesin roasting dan pengemasan, tetapi juga pelatihan pengelolaan kebun, pasca panen, hingga pembuatan produk minuman kopi yang mampu bersaing dengan coffee shop modern,” jelas Wisnu dalam rilis yang diterima Tribun Manado, Kamis (19/6/2025). 

Ia juga menambahkan bahwa peralihan dari alat manual dan berbahan bakar minyak ke peralatan berbasis listrik memberi dampak signifikan terhadap efisiensi, produktivitas, dan lingkungan.

Program ini sejalan dengan semangat Electrifying Agriculture yang diusung PLN

“Dengan menggunakan listrik, kelompok tani dapat menghemat biaya operasional, memangkas waktu kerja, sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.

Ini langkah konkret mendukung energi bersih yang juga bermanfaat langsung untuk masyarakat,” tambahnya.

Ketua Kelompok Tani, M. Fadly, turut mengapresiasi kontribusi PLN. Ia menyebut bahwa bantuan yang diberikan menjadi jawaban atas keterbatasan yang selama ini dihadapi oleh kelompoknya.

“Selama ini kami terkendala alat dan biaya produksi. Dengan bantuan PLN sejak 2024, kami bisa meningkatkan kualitas hasil kopi dan prosesnya menjadi jauh lebih efisien.

PLN benar-benar membantu kami melihat masa depan usaha kopi ini dengan lebih optimis,” ucap Fadly.

Selain alat dan pelatihan, program ini juga berdampak sosial signifikan. Dalam waktu tiga bulan, jumlah anggota petani kopi meningkat dari 13 menjadi 25 orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved