Lipsus Luapan Danau Tondano
Cerita Warga di Roong Tondano Minahasa, 2 Bulan Terjebak Banjir dan Sulit Beraktivitas
"Sudah dua bulan ini rumah kami terendam, airnya tidak surut-surut," keluhnya saat ditemui Tribunmanado.com dilokasi banjir, Kamis (19/6/2025).
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA – Sudah sekitar dua bulan warga di Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, mengalami banjir.
Luapan air Danau Tondano yang tak kunjung surut membuat rumah warga tak bisa dihuni.
Hal ini pun memaksa warga mengungsi ke posko darurat.
Salah satu korban banjir, Deby Posumah dan anaknya harus hidup dalam kondisi serba terbatas akibat banjir yang menggenangi rumah mereka di Lingkungan 4 Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat.
Genangan air sudah mencapai tinggi yang signifikan di dalam rumahnya.
Hal itu membuat seluruh perabot rumah tangga terendam dan sulit untuk diselamatkan.
"Sudah dua bulan ini rumah kami terendam, airnya tidak surut-surut," keluhnya saat ditemui Tribunmanado.com dilokasi banjir, Kamis (19/6/2025).
Sampai saat ini dirinya bersama warga lain jadi sulit sekali beraktivitas, apalagi bersama anaknya.
Kondisi ini memaksa Deby dan anaknya untuk tinggal di posko pengungsian yang disediakan.
Meskipun ada tempat berlindung, ia mengaku keterbatasan fasilitas dan privasi menjadi tantangan tersendiri.

Berbagai kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan di rumah kini menjadi sulit mulai dari memasak, belajar, hingga beristirahat dengan nyaman.
"Kami hanya bisa berharap airnya cepat surut agar bisa kembali ke rumah dan beraktivitas normal lagi," pungkas Deby.
Ia juga berharap ada bantuan dan perhatian lebih dari pihak terkait untuk membantu para korban banjir.
"Kami berharap bantuan dari pemerintah segera disalurkan, serta berharap kondisi banjir di Kelurahan Roong ini cepat surut," harap Deby Posumah.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Roong, Tondano Barat, pada Kamis (12/6/2025).
Dalam kunjungan ini Suharyanto juga membawa bantuan sosial bersama Bupati Minahasa Robby Dondokambey dan Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang.
Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto mengungkapkan tiga solusi bagi masyarakat yang terdampak banjir.
BNPB menawarkan tiga opsi utama bagi warga terdampak banjir untuk penyelesaian permanen, yaitu:
1. Pindah mandiri: korban dapat pindah ke lokasi mandiri yang tanahnya telah disiapkan, kemudian BNPB akan membangun rumah hunian di lokasi tersebut.
2. Relokasi terpusat: korban banjir akan direlokasi secara terpusat ke desa atau kelurahan sekitar dengan pembangunan rumah di lokasi baru.
Baca juga: Ibu Alyssa Daguise Ngaku Heran Ahmad Dhani Pajang Foto Raja-raja di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali
Baca juga: Jumlah Hotel Berbintang dan Melati di Kota Manado Sulut, Salah Satunya Hotel Klasik Sejak Era 1960an
3. Peninggian rumah: bagi warga yang tidak ingin direlokasi karena alasan tanah kelahiran, rumah mereka akan ditinggikan. Untuk kerusakan berat, pemerintah akan memberikan bantuan anggaran sebesar Rp 60 juta.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.