Berita Viral
Viral Video Detik-detik Guru Naik ke Meja dan Tendang Siswa, Berawal dari Siulan Saat Ujian di Kelas
Awal rekaman sudah memperlihatkan Dumadi tampak naik ke meja seorang siswa. Ia kemudian menendang siswanya dua kali di area kepala.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial aksi seorang guru yang melakukan penganiayaan di kelas.
Korbannya yakni siswanya sendiri.
Dalam video yang beredar, tampak guru naik ke meja.
Guru tersebut kemudian melihat jendela kelas.
Lalu tiba-tiba tendangan melayang ke kepala siswa yang duduk di kursi.
Belakangan diketahui kalau guru tersebut merupakan pengajar di Demak.
Pak guru bernama Dumadi itu pun dipolisikan oleh keluarga siswa tersebut.
Untuk berdamai, keluarga pun mengajukan 2 syarat.
Dikutip dari Tribunnews.com, pak guru tersebut bernama Dumadi yang berusia 58 tahun.
Ia tercatat sebagai guru di SMP Negeri 1 Karangawen, Demak.
Dikutip dari smpn1karangawen.sch.id, Dumadi mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Tidak banyak informasi terkait Dumadi, yang jelas kini dirinya dilaporkan ke polisi karena tendang siswanya.
Kasus ini diketahui berawal dari video viral.

Video aksi pak guru naik meja dan tendang siswa menjadi bahan perbincangan setelah diunggah sejumlah akun di platform X, seperti @dhemit_is_back pada Rabu (12/6/2025).
Awal rekaman sudah memperlihatkan Dumadi tampak naik ke meja seorang siswa.
Ia kemudian menendang siswanya dua kali di area kepala.
Hingga Kamis (12/6/2025), video tersebut sudah ditonton lebih dari 123 ribu kali.
Ratusan pengguna X ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Termasuk menyayangkan tindakan dari Dumadi.
Penjelasan polisi
Usai kejadian, korban yang diketahui berinisial GAM (13), siswa kelas VII, melapor ke polisi.
GAM didampingi orang tuanya mendatangi kantor polisi pada Selasa (10/6/2025) malam.
Orang tua korban karena tidak terima anaknya ditendang oleh pelaku.
Akibat tendangan tersebut, pipi kiri korban mengalami lebam dan kepala pusing sehingga harus dibawa ke RSUD Sultan Fatah Karangawen untuk mendapatkan perawatan.

Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Kuseni membenarkan sedang mendalami kasus kekerasan di lingkungan sekolah itu.
"Kasus kekerasan tersebut viral usai videonya tersebar di media sosial," kata AKP Kuseni, dikutip dari Instagram @polresdemak_.
Sementara kronologi kejadian bermula saat GAM menjalani ujian sekolah.
Sedangkan pak guru Dumadi bertugas sebagai pengawasnya.
Ketika itu, pelaku mendengar suara siulan, lalu ia menuju kearah korban untuk menanyakan sumber siulan tersebut
Korban pun menjawab kalau suara siulan tersebut berasal dari luar kelas dan korban kemudian naik meja untuk memastikan sumber suara tersebut lewat jendela, namun korban tidak melihat orang di luar kelas.
"Pelaku kemudian naik meja dan menanyakan kembali apakah korban bersiul, korban pun dengan tegas menjawab bahwa dirinya tidak bersiul sehingga pelaku marah dan menendang wajah korban menggunakan kaki kanan sebanyak 2 kali," jelasnya
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah menangani kasus atas perbuatan kekerasan di lingkungan sekolah.
Pelaku sudah diamankan dan memberikan keterangan mengakui bersalah
"Kita sudah minta keterangan dan pengakuan dari pelaku."
"Dibenarkan pelaku bahwa dirinya telah melakukan tindakan kekerasan kepada siswanya, dan siap untuk bertanggung jawab atas perbuatannya," ungkapnya
Terakhir, AKP Kuseni menyebut pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu (11/6/2025) pagi.
Ia juga menegaskan akan mengusut kasus secara transparan.
“Kami akan mendalami kasus ini secara objektif dan profesional dalam melindungi hak semua pihak, khususnya korban."
"Kami juga memberikan ruang kepada pihak keluarga untuk memutuskan apakah kasus ini akan dilanjutkan ke proses penyidikan atau diselesaikan secara kekeluargaan," pungkasnya.
Keluarga Ajukan 2 Syarat
Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum guru berinisial WD terhadap siswa kelas 7 berinisial AM di SMP Negeri 1 Karangawen, Kabupaten Demak, berakhir dengan kesepakatan damai.
Kesepakatan tersebut tercapai usai mediasi antara kedua belah pihak yang difasilitasi oleh Polres Demak dan pihak sekolah.
Dalam mediasi, WD menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.
“Saya maafkan, tapi dengan dua syarat. Pertama, jangan sampai kejadian ini terulang kembali.
"Kedua, saya minta anak saya bisa tenang belajar di sekolah,” ujar ayah korban, Widarto, saat proses mediasi.
Disdik turun tangan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak sudah menerjunkan tim untuk mendalami kasus ini.
Kadisdik Demak, Haris Wahyudi Ridwan membenarkan hal tersebut.
“Sudah saya turunkan tim pagi ini untuk klarifikasi dan konfirmasi ke sekolah," katanya, dikutip dari TribunJateng.com.
Haris belum bisa membeberkan hasil dari klasifikasi tersebut.
Semua karena tim masih bekerja.
Namun, yang jelas akan ada sanksi yang diberikan kepada Dumadi.
"Akan kami tindak lanjut secara administrasi," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Viral Video Detik-detik Pria Curi Kotak Amal Masjid, Sebelum Lakukan Aksi Sempat Bikin Ini Dulu |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Awal Mula Mahasiswa Ngamuk dan Tendang Meja, Berawal dari Dosen Lempar Skripsi |
![]() |
---|
Sosok Burhanuddin Abdullah, Eks Napi Koruptor yang Dapat Penghargaan Berjasa Luar Biasa dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Letjen Suharyanto Kepala BNPB Viral karena Undangan Persiapan Nikah Anaknya Pakai Kop Instansi |
![]() |
---|
Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Ini Fakta Asli dan Bantahan Menteri Keuangan: Hoaks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.