Minahasa Sulawesi Utara
Mahasiswa KKN Unima Angkat Potensi Ekonomi Desa di Minahasa dengan Pembuatan Selai dari Tomat
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Manado (UNIMA) menggelar program sosialisasi dan praktek
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Manado (UNIMA) menggelar program sosialisasi dan praktek di Desa Kayuuwi Satu, Kecamatan Kawangkoan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kegiatan ini bertajuk, "Inovasi Produk Selai Tomat sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Potensi Lokal."
Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat potensi lokal tomat sebagai bahan baku utama produk olahan kreatif yang bernilai ekonomi.
Kegiatan sosialisasi ini disambut antusias oleh masyarakat dan aparat desa.
Dalam pelaksanaannya, tim KKN memperkenalkan selai Tomat, produk inovatif berupa selai alami berbahan dasar tomat lokal yang melimpah di wilayah Kayuuwi dan sekitarnya.
Selain menyampaikan materi tentang proses pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan Selai Tomat, peserta juga dibekali pengetahuan tentang strategi pemasaran dan branding produk lokal.
Koordinator program Bunga Polla menjelaskan bahwa pemilihan tomat sebagai bahan utama bukan tanpa alasan.
“Desa Kayuuwi Satu memiliki produksi tomat yang cukup besar, namun belum dimaksimalkan menjadi produk bernilai tambah. Dengan selai tomat, kami berharap masyarakat dapat melihat peluang ekonomi baru dari potensi yang sudah ada,” ujar Bunga, Sabtu (7/6/2025).
Selain sesi teori, tim KKN juga mengadakan praktik langsung pembuatan Selai Tomat bersama ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM desa.
Masyarakat diberi pelatihan tentang cara menjaga kualitas produk agar dapat dipasarkan lebih luas, termasuk secara daring.
Kepala Desa Kayuuwi Satu Sonny Rorimpandey, memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN.
“Program ini membuka wawasan kami tentang bagaimana mengolah hasil pertanian secara kreatif dan menjadikannya sebagai peluang usaha.
Kami berharap ke depan bisa terus bekerja sama dan mengembangkan produk ini menjadi identitas desa,” katanya.
Dia berharap dengan adanya program ini, dapat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis potensi lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi produk yang berkelanjutan.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Cerita Obi, Penjual Bendera Merah Putih di Minahasa: Sepi Pembeli, Ditanya Bendera One Piece |
![]() |
---|
Jejak Karier dan Harta Kekayaan Agustifo Tumundo, Kini Jadi Plt Kadis Pangan Kabupaten Minahasa |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Minahasa Bakal Punya Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Segini Anggaran Proyeknya |
![]() |
---|
Kisah Alex, Peternak Pemula Asal Langowan Minahasa Sulut yang Raup Puluhan Juta Rupiah dari Babi |
![]() |
---|
Daftar Menu Makanan yang Biasanya Disajikan Saat Pengucapan Syukur di Minahasa Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.