Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Umar Patek

Kisah Umar Patek, Dulu Perakit Bom Kini Jadi Peracik Kopi Andal, Sukses Berbisnis setelah Bebas

Kisah Umar Patek. Dulu Perakit Bom Kini Jadi Peracik Kopi Andal. Sukses Berbisnis setelah Bebas.

Editor: Frandi Piring
Foto: tribunnews-herudin/surya.co.id-nur ika anisa (kolase)
UMAR PATEK - Kolase foto kiri dan kanan, potret mantan napi terorisme, Umar Patek bersama istrinya, Ruqayyah saat menjalani reka ulang di sebuah rumah kontrakan Jalan Setia, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2011) silam dan Umar Patek (tengah) mengenalkan ‘Ramu Kopi 1966’ yang menjadi lini bisnisnya bersama Hedon Estate dalam peluncuran yang digelar pada Selasa (3/5/2025). Simak "Kisah Umar Patek, Dulu Perakit Bom Kini Jadi Peracik Kopi Andal, Sukses Berbisnis setelah Bebas". 

Sang eks napi itu memilih ingin mendapatkan pekerjaan.

Seiring kedekatannya, drg David bersama sang adik lantas bertamu ke rumah Umar Patek, ia disuguhi secangkir kopi.

“Saya kaget lho kok enak, saya tidak berlebihan memang enak, Dia bilang ini kopi rempah buatan saya dan istri. Loh kok enak, memang enak. Saya berbicara dengan adik saya, gimana kalau dia (Umar) jualan kopi rempah,” ungkap dokter David.

Pertemuan itu berlanjut dengan menghadirkan seorang peracik kopi bernama Yus di Bondowoso.

Umar Patek sempat berlatih menyangrai kopi beans dari Kota Tape tersebut.

Ia membuat racikan kopi robusta dan arabika, dan diakui luar biasa.

“Bahkan di Banyuwangi hasil racikan Umar Patek begitu di launching, dan orang pecinta kopi merasakan racikan dan mereka memborong habis kopinya,” ungkapnya.

Dari sanalah usaha "Kopi Ramu 1966" yang dirintis Umar Patek dimulai.

Umar Patek bertugas meramu kopi, dan saat itu dibantu oleh Yus terkait pemberian alat-alat mesin kopi serta pelatihan meraciknya. Sementara sektor manajemennya dipegang drg David.

“Akhirnya dimulai lah, begitu soft lauching banyak yang menghubungi saya dan siapkan 2000 pax satu bulan habis,” ungkap drg David.

drg David tak menampik banyak pertanyaan terkait kedekatannya dengan Umar Patek, apalagi soal berbisnis. Namun ia meyakini, kerja sama maupun pertemanan dengan sang mantan napi teroris berdasarkan cinta kasih.

“Saya punya feel yang bagus bahwa dia bisa jadi orang baik. Setiap orang tanya, saya jawab dia lebih dulu mencintai saya. Dia tahu saya non muslim tapi dia mau dekat saya, bukan karena uang. Karena dia merasa banyak bercanda, banyak tawa saat sama saya, dan itu membuat saya ikut bahagia. Saya tidak cari keberhasilan dengan Umar Patek, tapi saya punya niat baik kepada sesama,” terangnya.

drg David juga menekankan bahwa Umar Patek sudah minta maaf kepada masyarakat dan penyintas.

Oleh karenanya, ia berharap masyarakat memberi maaf kepada Umar supaya dapat melanjutkan hidupnya dengan baik.

Selain itu, saat Umar nantinya sukses, drg David berkeingininan mengajak para penyintas atau keluarga untuk bekerja sama dalam bisnis milik mantan terpidana kasus Bom Bali I tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved