Buronan Interpol
Identitas 2 WNI Buronan Interpol, Anggota Jaringan Narkoba Internasional Golden Triangle
Fredy diketahui sudah buron sejak 2014 silam, sedangkan nama Dewi 'baru' masuk daftar pencarian orang (DPO) pada 2024.
Keempat WNI itu dikatakan terafiliasi dengan Dewi.
"Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astutik, dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle," ungkap Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025), dilansir Kompas.com.
Di Golden Triangle, Dewi memiliki dua peran penting terkait penyelundupan barang haram.
Ia mendapat tugas untuk mengendalikan dan merekrut kurir untuk jaringan internasional di Indonesia.
Dewi, kata Marthinus, diketahui terakhir kali berada di Kamboja.
Saat ini, BNN bekerja sama dengan Badan Intelijen Nasional (BIN) mencari keberadaan Dewi.
"Kami bekerja sama dengan BIN untuk mencari Dewi Astutik di Kamboja dan sekitarnya," kata Marthinus.
Kendati demikian, Dewi diketahui menggunakan identitas palsu saat bergabung dengan Golden Triangle.
Saat Polres Ponorogo melakukan penelusuran, terungkap Dewi ternyata memiliki nama asli PA.
Ia merupakan warga Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
"Kami sudah ke lokasi. Dewi Astutik itu sesuai KTP merupakan warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tetapi nama aslinya bukan Dewi Astutik," ungkap AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025).
"Ibu itu (Dewi Astutik) memang KTP-nya Ponorogo. Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya. Orang situ (Ponorogo), tapi kartunya (KTP) dipalsukan," imbuhnya.
Tetapi, Andin mengatakan, Dewi alias PA memang sudah sejak lama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Perempuan yang tergabung dalam jaringan narkoba internasional Golden Triangle itu pernah bekerja di Hongkong, Taiwan, dan terakhir di Kamboja.
Andin juga menyebut Dewi alias PA saat ini sudah masuk daftar buron Interpol.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.