Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WNI di Kamboja

Ribuan WNI Pilih ke Kamboja, Kasus Penipuan Daring Kian Bertambah

Angka kasus yang menjerat warga negara Indonesia (WNI) di negara Angkor Wat terus bertambah berkali-kali lipat.

Editor: Erlina Langi
Kolase/Tribun Manado
ILUSTRASI WNI - Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia makin tertarik untuk bekerja di Kamboja 

Nahtasya berpulang saat usianya 26 tahun.

Nahtasya pergi ke Kamboja bersama sang pacar JR, alias Jovan untuk bekerja.

Namun, almarhumah Nahtasya dikabarkan meninggal pada pada 10 April 2025 lalu setelah mengalami sakit.

Sudah satu bulan lebih jenazah Nahtasya belum bisa dipulangkan ke Sulut.

Hal itu diungkapkan ayah korban Nelson Antou, saat ditemui TribunManado.co.id.

"Benar sampai saat ini Jenazah anak saya masih di Kamboja belum bisa dipulangkan," ujar Nelson, Selasa (12/5/2025).

Nelson menyebut, penyebab anaknya belum bisa pulang karena diduga pacar anaknya, yakni JR telah menggunakan uang donasi tersebut.

Padahal sebelumnya donasi yang dibuka oleh sahabat Nahtasya, yaitu Mercy Lontoh sudah terkumpul Rp 200 juta lebih.

Menurut Nelson, JR diduga tidak bertanggung jawab dan melakukan pembiaran terhadap jenazah sang anak.

"Kami semua terima bukti transfer (dana donasi) yang masuk ke JR bahkan melalui Mercy Lontoh sudah lebih dari cukup, tetapi tidak tahu kenapa anak saya sampai saat ini belum bisa dipulangkan," kata Nelson.

"Mercy membuka donasi ini mengunakan rekening JR jadi semua uang masuk ke JR namun sampai saat tidak ada kejelasan," ungkapnya lagi.

Lanjut Nelson, kalau pihaknya dan Mercye sudah mencoba menghubungi JR dan keluarganya untuk mencari kejelasan mengenai pemulangan jenazah anaknya. 

Tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan dan respon dari lelaki JR, bahkan nomornya saat dihubungi sudah tidak aktif.

"JR tidak merespon telepon kami keluarga, untuk itu saya memohon untuk dia merespon dan menanggapi serta bertanggung jawab dengan memulangkan jenazah anak saya. Tolong uang bantuan donasi yang dikirim oleh orang-orang baik dikirim saja ke pihak keluarga di Manado atau urus saja kepulangan anak saya ke Sulut lewat uang itu," jelas Nelson, memohon.

Sahabat almarhumah Nahtasya, yakni Mercy Lontoh, juga angkat bicara terkait persoalan ini.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved