Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Malalayang Beach Walk

Pelaku UMKM di Malalayang Beach Walk Merana Sepi Pengunjung, Fasilitas Umum MBW Disorot

Pelaku UMKM di Malalayang Beach Walk merana karena sepi pengunjung. Fasilitas umum di MBW dikeluhkan penjual.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Petrick Sasauw/TribunManado.co.id
OBJEK WISATA - Potret di Malalayang Beach Walk (MBW) Kota Manado, Sulawesi Utara (Kamis 22/5/2025). Pelaku UMKM di Malalayang Beach Walk merana karena sepi pengunjung. Fasilitas umum di MBW dikeluhkan penjual. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Malalayang Beach Walk (MBW) menjadi salah satu objek atau destinasi wisata favorit di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Namun, kini mengalami penurunan aktivitas pengunjung yang cukup drastis. 

Pascapandemi Covid-19, kawasan yang dulunya ramai dikunjungi wisatawan, kini terlihat sepi.

Kondisi ini pun berdampak langsung pada para pelaku UMKM kuliner yang mengandalkan keramaian MBW untuk menjual dagangannya. 

Desi, salah satu penjual yang ditemui di lokasi pada Kamis (22/5/2025), mengaku kesulitan mendapatkan penghasilan.

"Bukan cuma sepi, tapi sepi sekali," ungkapnya. 

Menurut Desi, bukan hanya jumlah pembeli yang menurun, tetapi beban operasional tetap harus ditanggung. 

"Kalau kami yang buat booth sendiri, sewanya Rp 2 juta per bulan. Itu sudah termasuk air dan listrik, tapi tetap berat kalau tidak ada pembeli," tambahnya.

KELUH PENJUAL - Potret Malalayang Beach Walk (MBW) Kota Manado, Sulawesi Utara (Kamis 22/5/2025). Menurut Desi, salah satu penjual, para pengunjung tampak kurang sebabkan penghasilan mereka juga ikut terdampak.
KELUH PENJUAL - Potret Malalayang Beach Walk (MBW) Kota Manado, Sulawesi Utara (Kamis 22/5/2025). Menurut Desi, salah satu penjual, para pengunjung tampak kurang sebabkan penghasilan mereka juga ikut terdampak. (Foto Petrick Sasauw / Tribun Manado)

Desi juga mengungkapkan bahwa ia tak mengetahui pasti alasan pengunjung makin jarang datang. 

"Kalau dibilang mahal, harga makanan dan minuman yang kami jual masih sesuai dengan pasar," katanya.

Selain sepi pengunjung, masalah lain yang dikeluhkan para pedagang adalah buruknya fasilitas umum, terutama toilet. 

Beberapa toilet sudah tak lagi berfungsi dan sisanya dalam kondisi memprihatinkan.

"Toilet duduk tak layak pakai, dan kebersihannya buruk. Kadang baunya sampai ke tempat jualan kami," ujar Desi. 

Kondisi ini tak hanya dikeluhkan pedagang, tetapi juga para pengunjung yang merasa kurang nyaman untuk berlama-lama di area MBW.

Para pelaku UMKM berharap pemerintah kota atau pengelola MBW dapat segera memperhatikan permasalahan ini agar kawasan wisata ini bisa kembali ramai dan menjadi pusat ekonomi warga seperti dulu.

Hingga berita ini diturunkan, tim masih mencoba menghubungi pihak pengelola terkait kondisi tersebut. (Pet)

-

Baca juga: Moco Coffe and Choco, Tempat Nongki Keren di Sun Bay Kawasan Megamas Manado, UMKM Milenial dan Gen-Z

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved