Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Boltim Sulawesi Utara

Jalur Dua Tutuyan Bukan Tempat Sampah, DLH Boltim: Kami Sudah Siapkan Lahan Khusus

100 hari kerja Bupati Oskar Manoppo dan Wakil Bupati Argo Vinsensius Sumaiku, khususnya dalam bidang kebersihan dan penataan lingkungan ibu kota.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
DLH Boltim
DILARANG - DLH Boltim melarang warga membuang sampah di jalur dua, Kecamatan Tutuyan, Selasa 20 Mei 2025. DLH pun sudah menyiapkan tempat khusu untuk pembuangan sampah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sjukri Tawil, mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di sepanjang jalur dua Kecamatan Tutuyan, Boltim, Sulawesi Utara.

 Seruan ini disampaikan menyusul pemasangan tanda larangan membuang sampah oleh DLH Boltim di kawasan tersebut.

Imbauan tersebut menjadi bagian dari langkah awal dalam mendukung program 100 hari kerja Bupati Oskar Manoppo dan Wakil Bupati Argo Vinsensius Sumaiku, khususnya dalam bidang kebersihan dan penataan lingkungan ibu kota kabupaten.

“Karena permasalahan sampah ini kan sudah bertahun-tahun dan tidak tuntas-tuntas,” ujar Sjukri, Selasa (20/5).

Menurutnya, kondisi ini bukan semata-mata kesalahan masyarakat. Kurangnya fasilitas tempat pembuangan yang layak membuat banyak warga membuang sampah sembarangan.

“Kami juga tidak mempermasalahkan masyarakat karena mereka tidak tahu akan dibuang ke mana sampah tersebut," kata Sjukri.
"Jadi kami antisipasi, mau timbun, adaptasi, macam-macamlah,” ungkapnya.

Saat ini, DLH Boltim tengah memfokuskan penanganan dari skala kecil, dimulai dari pusat pemerintahan di Ibu Kota Tutuyan. Sjukri menegaskan bahwa hasil nyata di lapangan harus terlihat dalam waktu dekat.

"Sehingga dalam 100 hari kerja, Pak Bupati harus ada progres yang nampak. Walaupun baru skala kecil, kita mulai dari Ibu Kota Tutuyan,” katanya.

Untuk mendukung upaya tersebut, DLH Boltim juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami meminta dukungan dari semua elemen, baik dari pemerintah daerah, ASN, kemudian masyarakat, semua yang bisa membantu dalam hal keindahan, kebersihan lingkungan yang ada di Ibu Kota,” tegasnya.

Sebagai solusi jangka pendek, DLH telah menyiapkan lokasi pembuangan sampah sementara di area sekitar gardu PLN. Lahan seluas 1,7 hektare tersebut dipinjamkan oleh PT Ranomut, yang juga telah menghibahkan dua hektare lahan untuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah Tutuyan.

“Pelarangan membuang sampah sembarangan solusinya kami menyiapkan lahan di kompleks gardu PLN untuk membuang sampah di tempat tersebut,” jelas Sjukri.

Hal ini turut dibenarkan Direktur Utama PT Ranomut, Henry Tirayoh.

“Sementara untuk lokasi pembuangan sampah didekat gardu PLN, kami meminjamkan lahan sebesar 1,7 hektare,” ujar Henry.

Langkah ini diharapkan menjadi titik balik penanganan masalah sampah yang selama ini belum tertangani secara maksimal di Boltim, khususnya di kawasan ibu kota. (Nie)

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

 

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved