Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil

Profil Robert Prevost, Paus Pertama dari AS yang Pilih Nama Leo XIV, Misionaris yang Rendah Hati

Kardinal Robert Francis Prevost resmi terpilih sebagai Paus ke-267 setelah konklaf di Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025.

YouTube Vatican News https://www.youtube.com/watch?v=lAudmA9oAoA
PROFIL - Kardinal Robert Francis Prevost resmi terpilih sebagai Paus ke-267 setelah konklaf di Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025. Ia memilih nama Paus Leo XIV. Berikut profilnya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Kardinal Robert Francis Prevost resmi terpilih sebagai Paus ke-267 setelah konklaf di Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025.

Ia memilih nama Paus Leo XIV untuk menghormati dua tokoh penting dalam sejarah Gereja Katolik, yakni Paus Leo I (Leo Agung) dan Paus Leo XIII.

Dengan terpilihnya Prevost, Gereja Katolik kini untuk pertama kalinya dipimpin oleh seorang paus asal Amerika Serikat.

Latar Belakang dan Pendidikan

Paus Leo XIV lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, pada 14 September 1955.

Ia berusia 69 tahun saat terpilih jadi Paus ke-267.

Nama lahirnya adalah Robert Francis Prevost.

Ia memiliki latar belakang panjang sebagai rohaniwan, akademisi, dan pemimpin ordo.

Pendidikan menengah ia tempuh di seminari minor Ordo Santo Agustinus dan lulus pada 1973.

Kemudian, ia meraih gelar Sarjana Sains bidang matematika dari Universitas Villanova pada 1977.

Pada tahun yang sama, Prevost memutuskan menjadi imam dan bergabung dengan Ordo Santo Agustinus.

Ia mengucapkan kaul kekal pada 1981 dan ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982.

Pendidikan teologi lanjutan Prevost ditempuh di Persatuan Teologi Katolik Chicago dan Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma, tempat ia meraih gelar doktor pada 1987.

Disertasinya berjudul “Peran prior setempat dalam Ordo Santo Agustinus.”

Pada tahun itu pula ia ditunjuk sebagai direktur panggilan dan direktur misi provinsi Agustinian “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois.

Jejak Misi di Peru dan Kepemimpinan Gereja

Prevost memulai kiprah misionarisnya di Peru pada 1985, di daerah Chulucanas.

Di sana ia bertugas sebagai pastor paroki, pengajar seminari, vikaris pengadilan, serta direktur pembinaan imam.

Kontribusinya selama satu dekade di Peru membangun reputasi kuat sebagai pemimpin pastoral yang rendah hati dan dekat dengan masyarakat.

Antara 2001 hingga 2013, Prevost memimpin Ordo Santo Agustinus dari kantor pusat di Roma sebagai prior jenderal.

Lalu, pada 2015, ia ditunjuk menjadi Uskup Chiclayo di Peru.

Pada tahun itu juga, ia resmi menjadi warga negara naturalisasi Peru, meskipun tetap mempertahankan kewarganegaraan Amerika Serikat.

Pada 2023, Paus Fransiskus memanggilnya kembali ke Vatikan untuk menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup, salah satu posisi tertinggi dalam struktur Kuria Roma.

Di tahun yang sama, ia juga diangkat menjadi kardinal.

Gaya Kepemimpinan dan Pandangan

Prevost dikenal sebagai tokoh moderat, rendah hati, dan visioner.

Surat kabar La Repubblica menjulukinya “orang Amerika yang paling tidak Amerika” karena gaya kepemimpinan yang tenang dan penuh empati.

Dalam wawancara bersama Vatican News, Paus Leo XIV menekankan pentingnya Gereja untuk beradaptasi dengan zaman.

Ia menyatakan bahwa pesan Injil tetap sama, namun cara menyampaikannya harus terus diperbarui.

“Kita tidak boleh berhenti, kita tidak bisa kembali. Kita harus melihat bagaimana Roh Kudus menginginkan gereja untuk menjadi hari ini dan esok karena dunia saat ini, tempat gereja hidup, tidak sama dengan dunia sepuluh atau 20 tahun yang lalu,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjangkau kelompok muda, masyarakat miskin, dan para pengambil kebijakan dengan pendekatan yang relevan dan inklusif.

Momen Konklaf yang Bersejarah

Robert Prevost terpilih dalam Konklaf yang dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025.

Konklaf dihadiri oleh 133 kardinal dari 70 negara.

Setelah proses pemungutan suara yang tertutup dan khidmat, asap putih akhirnya mengepul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan terpilihnya pemimpin baru.

Lebih dari 80 kardinal dalam konklaf tersebut merupakan penunjukan langsung Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun setelah memimpin Gereja Katolik selama 12 tahun. (*)

Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved