Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Petani Sulut Terbuai Nilam dan Lupa Komoditas Unggulan Lain, Pengamat: Diversifikasi Pertanian Lemah

Lahan-lahan yang sebelumnya digunakan untuk komoditas lain kini berubah ditanami nilam secara massal.

Tribun Manado/Nielton Durado/Dok. Pribadi
NILAM - Kolase foto perkebunan Nilam di Dumoga, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara (Sulut) dan akademisi Universitas Sam Ratulangi Manado, Vecky Masinambow. Akademisi Universitas Sam Ratulangi Manado, Vecky Masinambow, menilai fenomena 'demam nilam' sebagai bukti lemahnya diversifikasi pertanian di daerah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa bulan terakhir, tanaman nilam mendadak jadi primadona di Sulawesi Utara.

Petani ramai-ramai beralih menanam nilam di berbagai daerah.

Minyak nilam yang sempat dijual hingga Rp 1,5 juta per kilogram membuat petani tergiur. 

Mereka berlomba menanamnya di kebun maupun halaman rumah.

Fenomena ini menciptakan semacam 'demam nilam'. 

Lahan-lahan yang sebelumnya digunakan untuk komoditas lain kini berubah ditanami nilam secara massal.

Namun tren ini justru membawa dampak negatif.

Harga minyak nilam kini merosot tajam, hanya Rp 750 ribu per kilogram pada Kamis (8/5/2025).

Anjloknya harga membuat petani merugi. 

Padahal, Sulut memiliki banyak komoditas unggulan lain seperti kelapa, pala, cengkih, hingga barito.

Akademisi Universitas Sam Ratulangi Manado, Vecky Masinambow, menilai fenomena ini sebagai bukti lemahnya diversifikasi pertanian di daerah.

Menurutnya, strategi diversifikasi sangat penting agar petani tidak bergantung pada satu komoditas.

Apalagi jika harga pasar tidak stabil.

"Pemerintah perlu fasilitasi bibit, pupuk, obat-obatan, hingga akses pasar bagi berbagai komoditas," ujar Vecky kepada TribunManado.co.id.

Ia juga menyoroti pentingnya dukungan akses kredit, mekanisasi, penguatan kelembagaan usaha, dan infrastruktur jalan menuju sentra pertanian.

"Tak kalah penting, pengembangan akses sumber daya air agar produksi pertanian tetap berkelanjutan," pungkasnya.

(TribunManado.co.id/Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved