Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Daging Babi di Sulut

Harga Daging Babi di Sulawesi Utara Diprediksi Bisa Kembali Normal Tahun Depan

Asosiasi Peternak Babi Sulut: Harga Daging Babi di Sulawesi Utara Diprediksi Bisa Kembali Normal Tahun Depan 2026.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Fernando Lumowa/TribunManado.co.id
KANDANG - Ternak babi di sebuah peternakan skala rumahan di Tompaso, Minahasa. Harga Daging Babi di Sulawesi Utara Diprediksi Bisa Kembali Normal Tahun Depan 2026. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga daging babi saat ini di Sulawesi Utara (Sulut) masih tinggi.

Hingga April 2025, daging babi dijual Rp100 ribu lebih per kilogramnya.

Untuk kembali di angka kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribuan per kilogram, tentunya membutuhkan waktu.

Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulawesi Utara, Gilbert Wantalangi mengungkapkan penyebab harga naik akibat adanya wabah ASF (African Swine Flu) pada tahun 2023 dan berdampak sampai pada periode mendekati pertengahan 2024.

Ketimpangan antara kebutuhan yang begitu besar dengan produksi babi potong juga menjadi dampak.

Pada hitungannya, rata-rata kebutuhan babi potong di Sulawesi Utara 1000 hingga 2000 ekor per hari. 

Jumlah itu bisa naik berlipat-lipat ketika ada hari raya keagamaan seperti Paskah, Pengucapan Syukur dan Natal,

"Sementara, sejauh ini yang bisa dipenuhi baru 50 persen. Sebagian terpaksa dari luar daerah dan impor," kata Gilbert kepada Tribunmanado.com, Kamis (24/4/2025). 

PETERNAKAN BABI - Peternakan babi skala rumahan di Tompaso, Minahasa. Harga daging babi di Sulawesi Utara masih tinggi akibat terbatasnya produksi babi potong.
PETERNAKAN BABI - Peternakan babi skala rumahan di Tompaso, Minahasa. Harga daging babi di Sulawesi Utara masih tinggi akibat terbatasnya produksi babi potong. (Tribunmanado.com/Fernando Lumowa)

Lanjut Gilbert, harga daging babi diperkirakan akan naik sedikit setelah momen Paskah tahun ini.

"Ada peningkatan permintaan, stok babi potong berkurang, harga pasti menyesuaikan," katanya lagi.

Sebagaimana harga daging babi di pasaran Sulawesi Utara hingga kini dipatok pada kisaran Rp120 ribuan per kilogram.

Asosiasi Peternak Babi Sulut memprediksi, harga daging babi bisa kembali normal pada tahun depan, seiring adanya peningkatan produksi indukan. 

"Kami masih optimis tapi memang butuh waktu. Sementara permintaan tetap dalam jumlah besar," jelasnya. 

Belum lagi, saat ini harga anakan babi relatif mahal.

Akibatnya, sebagian peternak skala rumahan masih ragu-ragu untuk kembali beternak pasca terserang ASF.

"Setelah Paskah ini harga pasti tinggi, akan menyesuaikan setelah ini. Stok menurun, anakan yang mulai dibesarkan saat ini untuk empat lima bulan hingga akhir tahun," ungkap Gilbert. (Ndo) 

-

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved