Cuaca Ekstrem di Sulut
Dampak Cuaca Ekstrem di Sulut: Banjir di Sangihe, Kapal Tak Bisa Sandar di Sitaro
Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (23/4/2025).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Yeshinta Sumampouw
TRIBUNMANADO.CO.ID – Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (23/4/2025).
Hujan deras dan angin kencang memicu terjadinya banjir, longsor, hingga gangguan aktivitas pelayaran.
Di Sangihe, ratusan rumah warga terendam banjir.
Sementara di Sitaro, aktivitas pelayaran terganggu akibat kapal tak bisa bersandar di pelabuhan karena gelombang tinggi.
Berikut selengkapnya.
1. Banjir dan Longsor di Sangihe
Hujan yang mengguyur Kabupaten Kepulauan Sangihe sejak pagi menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Desa Laine, Kecamatan Manganitu Selatan.
Ratusan rumah warga terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai lutut hingga perut orang dewasa.
Kepala BPBD Sangihe, Wandu Labesi, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan lurah dan aparat setempat untuk mengevakuasi warga terdampak ke lokasi aman.
Sejumlah warga mengungsi ke lantai dua gedung gereja.
Selain banjir, potensi longsor juga meningkat di wilayah berbukit seperti sekitar Kota Tahuna.
Pemerintah mengimbau warga untuk tidak bepergian keluar kota demi menghindari risiko tertimpa material longsor atau terjebak di jalan yang tertutup tanah longsor.
BPBD bersama instansi terkait aktif melakukan penanganan darurat, termasuk membuka akses jalan dan membersihkan saluran drainase yang tersumbat.
2. Aktivitas Pelayaran Terganggu di Sitaro
Sementara itu, cuaca buruk di wilayah Tagulandang, Kabupaten Sitaro, mengakibatkan kapal tidak bisa bersandar di Pelabuhan Tagulandang.
Kapal terpaksa berhenti di tengah laut, di bawah kaki Gunung Ruang.
Warga harus menggunakan perahu kecil untuk menjangkau kapal, dengan biaya tambahan Rp30 ribu per orang.
Kondisi ini dinilai berisiko tinggi, terutama pada malam hari saat gelombang besar dan penerangan minim.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan.
Waspada Cuaca Ekstrem 8 Daerah di Sulawesi Utara 24-27 April 2025, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara.
Cuaca buruk diperkirakan akan berlangsung pada periode 24 hingga 27 April 2025.
Dalam rilis resmi yang diterbitkan Rabu (23/4/2025), BMKG menyebutkan delapan daerah di Sulut yang masuk dalam kategori waspada.
Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga terganggunya transportasi laut dan darat.
BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem dipicu oleh meningkatnya aktivitas dinamika atmosfer yang memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta disertai angin kencang dan petir.
Kondisi ini dinilai berpotensi membahayakan keselamatan warga dan aktivitas sehari-hari.
Adapun delapan wilayah yang diperkirakan terdampak cuaca ekstrem adalah:
- Kota Manado
- Kabupaten Minahasa Utara
- Kabupaten Minahasa Selatan
- Kabupaten Bolaang Mongondow
- Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
- Kabupaten Kepulauan Sitaro
- Kabupaten Kepulauan Sangihe
- Kabupaten Kepulauan Talaud
BMKG mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan aparat penanggulangan bencana, untuk siaga dan terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. (*)
Dilanda Cuaca Buruk, Nelayan di Pinolosian Bolsel Enggan Melaut |
![]() |
---|
Perahu Rusak Diterjang Ombak, Jerry Deon Nelayan Manado Kehilangan Satu-satunya Sumber Penghasilan |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem di Sulut, 5 Pesawat Komersil dan 1 Pesawat TNI Gagal Mendarat di Bandara Samrat |
![]() |
---|
Daftar Daerah di Sulawesi Utara yang Dilanda Bencana Banjir serta Tanah Longsor Jumat 21 Maret 2025 |
![]() |
---|
Daftar 4 Daerah di Sulut Dilanda Bencana Longsor dan Banjir, Banyak Warga yang Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.