Fakta Kerangka Manusia yang Ditemukan di Kaima Minahasa: Pakai Kaos Bertulis Tales of Winchester

TRIBUNMANADO.CO.ID - Satreskrim Polres Minahasa mengungkap ciri-ciri kerangka manusia yang ditemukan di rumah tua, yang berada di Desa Kaima, Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Penemuan Kerangka Manusia di Desa Kaima tersebut sempat menghebohkan masyarakat, pada Minggu (20/4/2025).

Dalam informasi polisi, kerangka manusia tersebut ditemukan di salah satu rumah tua yang berada dipinggiran Danau Tondano, Desa Kaima, Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa.

Saat ditemukan, kondisi kerangka tampak sudah tidak utuh dan terpisah dari bagian tubuh lainnya.

Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Edi Susanto kepada Tribunmanado.co.id, mengungkapkan ciri-ciri penemuan kerangka manusia di Desa Kaima tersebut.

"Jadi dari hasil pemeriksaan sementara dari Unit Identifikasi, kerangka manusia tersebut memakai kaos hitam bertuliskan Tales of winchester (dada kanan)," ungkap Edi Susanto.

Kemudian, lanjutnya, mengenakan celana jenis leging bercorak vertikal warna coklat, memakai sendal swallow No 35 warna biru, serta ada kain Hordeng warna coklat.

"Namun, untuk identitas seperti nama, alamat, umur, dan penyebab kematian masih dalam penyelidikan," jelas Kasat Reskrim.

Kronologis penemuan kerangka manusia tersebut terjadi pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 11.00 wita dikomplek pelelangan ikan Desa Kaima, Jaga II, Kecamatan Remboken.

Brayen Matto (24) seorang Nelayan warga Desa Kaima mengungkap kronologi penemuan kerangka manusia tersebut.

Saat itu, ia dan istrinya hendak membersihkan rumah tersebut yang dimiliki lelaki Youbert Kindangen. 

"Saat itu saya dan istri bermaksud membersihkan rumah tersebut, akan tetapi saat akan membuka pintu rumah ternyata terkunci dari dalam, dan saya langsung membuka paksa pintu yang terkunci dari dalam," jelas Brayen.

Lanjutnya, saat pintu terbuka dirinya melihat kerangka manusia dengan tulang belulang yang berserakan dialam rumah.

"Saya dan istrinya langsung kembali ke desa untuk memberitahukan kepada perangkat desa dan juga pihak kepolisian tentang peristiwa penemuan kerangka manusia itu," ungkap Brayen.

Pemerintah Desa sempat mengumumkan kepada masyarakat perihal jika adanya anggota keluarga yang hilang tetapi tidak ada yang merasa kehilangan anggota Keluarga.