Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita GMIM

Terungkap Tujuan Sinode GMIM Kerja Sama dengan PCUSA, Ternyata untuk Hal Ini

Baru-baru ini Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina yang melakukan kerja sama dengan Presbyterian Church (PCUSA) di Kentucky, Amerika Serikat.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Ventrico Nonutu
Dokumen Tribun Manado/Dok. Minda Tangkuman
KERJA SAMA - Pendeta Lucky Rumopa (kanan) Sinode GMIM melakukan kerjasama dengan Presbyterian Church (PCUSA) di Amerika Serikat (kiri). Penandatangan MoU dilakukan oleh Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina pada 14 April 2025 di Amerika Serikat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sinode GMIM kini tengah jadi sorotan.

Baru-baru ini Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina melakukan kerja sama dengan Presbyterian Church (PCUSA) di Kentucky, Amerika Serikat.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).

Terkait hal tersebut Ketua Badan Pekerja Wilayah Manado Utara Satu, Pendeta Lucky Rumopa mengatakan bahwa tujuan kepergian Hein Arina ke Amerika dalam rangka pelayanan.

"Ini program Sinode yang sudah ada jadwal untuk melaksanakan MOU dengan Christian Church di Amerika," jelasnya Rabu (16/4/2025).

Kata Lucky kerja sama antara Sinode GMIM dan PCUSA terkait fasilitas Gereja untuk jemaat di Amerika Serikat bisa beribadah.

"Jadi MOU berbicara untuk fasilitas tempat beribadah, dimana gedung-gedung disana yang sudah tidak dipakai lagi, bisa dipakai Jemaat GMIM yang ada di Amerika," jelasnya.

Terkait dengan kabar bahwa PCUSA adalah Gereja yang mendukung komunitas LGBTQ, Rumopa mengaku tidak mengetahui hal itu.

"Saya tidak tau hal tersebut seperti yang beredar saat ini. Namun kalau itu memang bekas dipakai oleh Gereja yang melegalkan LGBTQ, kita tetap kembali ke substansi firman Tuhan saja," jelasnya.

Rumopa pun menegaskan GMIM tidak mendukung komunitas LGBTQ.

"Kami tetap menjalankan sesuai firman Tuhan dan tidak ada aturan tentang melegalkan perkawinan sesama jenis, hal itu tidak bisa," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa informasi jika GMIM mendukung LGBTQ adalah keliru.

"Iya benar keliru, GMIM tidak menggunakan Gereja secara institusi, kita melaksanakan MOU secara fisik saja," jelasnya.

(TribunManado.co.id/Ren)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved