Pedagang Beber Alasan Jualan di Sepanjang Bronjong Bekas Longsor di Desa Komangaan Bolaang Bolmong

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, melalui Satuan Polisi Pamong Praja menertibkan puluhan tenda jualan warga di bronjong bekas longsor, desa Komangaan, Kecamatan Bolaang. 

Penertiban ini dilakukan dikarenakan puluhan tenda didirikan di sepanjang bronjong bekas longsor besar lalu. 

Selain itu ada beberapa tenda juga yang didirikan di bawah bukit sisa longsoran yang saat ini mulai muncul longsoran-longsoran kecil. 

Hal ini dijelaskan Kasat Pol PP Bolmong Zulfadhli Binol. 

"Untuk jualan sebenarnya tidak apa-apa, cuma yang kami khawatirkan adalah keselamatan warga karena tenda ini tepat di bawah tebing gunung sisa longsoran dan sudah ada contoh longsoran kecil ditengah keadaan hujan setiap hari, " ucapnya kepada Tribun Manado Kamis (10/04/2025). 

Zulfadli menjelaskan saat penertiban kemarin sudah ada 10 tenda yang ditertibkan. 

"Di sepanjang bronjong sudah ditertibkan 10 tenda tapi masih ada sisa yang sangat dekat dengan tebing gunung. Mereka minta waktu sampai hari minggu 13 April," ucapnya. 

Ada beberapa alasan para pedagang ini mendirikan tenda di sepanjang bronjong hingga di bawah tebing gunung. 

"Alasan pedagang pertama yakni hanya mengisi saat lebaran, kedua sengaja didirikan untuk perayaan ketupat kemarin, namun solusinya untuk tenda sisa akan di keluarkan pada hari minggu 13 April nanti, itu masyarakat sendiri yang membongkarnya," jelasnya. 

Harapan kami dari penertiban ini untuk mengingatkan kerawan dan kenyamanan dari seluruh masyarakat lebih khusus yang berada di pinggiran rawan longsor.

"Karena setelah di cek langsung sudah ada longsoran kecil, dan jangan sampai ada susulan longsoran yang besar. maka pemerintah mengambil langka jangan sampai masyarakat kita korban karena kondisi saat ini lagi musim penghujan, " tandasnya. 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.