Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cewek Kotamobagu

Novianty Olivia Waluyan, Perempuan Asal Kotamobagu yang Jadi Guru karena Terinspirasi dari Sang Ibu

Novianty Olivia Waluyan, perempuan asal Desa Bilalang Dua, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Dokumentasi Novianty Olivia Waluyan
GURU: Novianty Olivia Waluyan. Seorang guru asal Kotamobagu yang saat ini mengajar di Bolaang Mongondow. Pada Rabu (9/4/2025) kepada Tribun Manado Novianty mengatakan dirinya terinspirasi dari sang ibu. 

TRIBUNMANADO.COM, KOTAMOBAGU – Dalam dunia pendidikan, peran seorang guru tidak hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran.

Lebih dari itu, guru adalah figur yang turut membentuk karakter generasi penerus bangsa.

Hal inilah yang diyakini Novianty Olivia Waluyan, perempuan asal Desa Bilalang Dua, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, kini mengabdikan diri sebagai guru di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Perempuan yang akrab disapa Anty ini lahir di Kota Kotamobagu pada 21 November 1997.

Ia merupakan lulusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Manado (UNIMA).

Sejak lulus SMA, Novianty sudah menetapkan hati untuk menjadi guru.

Bahkan sebelum ia mendaftarkan diri ke perguruan tinggi.

Keputusan ini bukan tanpa alasan, sebab baginya, menjadi guru adalah pilihan yang sarat makna.

“Menjadi guru adalah profesi yang mulia. Kita bisa belajar dan berbagi ilmu kepada siswa-siswa. Selain itu, menjadi guru juga melatih kesabaran karena kita berhadapan dengan berbagai macam karakter anak didik,” katanya, Rabu (9/4/2025).

Sebelum diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2023 dan resmi menerima SK di 2024, Novianty memulai langkah pengabdiannya sebagai guru honorer.

Baginya, masa-masa itu adalah bagian dari proses yang penuh makna dan pembelajaran.

Kini, sebagai PPPK di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolmong, Anty merasa bersyukur karena memiliki rekan kerja yang suportif.

Meskipun begitu, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi ragam karakter siswa yang membutuhkan pendekatan berbeda-beda.

Namun, ia tetap menjalani semuanya dengan semangat dan dedikasi.

“Harapan saya ke depan, semoga saya bisa membentuk karakter siswa yang lebih baik. Itu yang menjadi tujuan utama saya sebagai guru,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved