Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Sulawesi Utara

Turis Cina Serbu Sulawesi Utara, Berikut Tiga Lokasi Wisata Berbau Buddhis yang Bisa Jadi Pilihan

Turis Cina serbu Sulawesi Utara (Sulut) di awal April 2025. Mereka berkesempatan mencicipi "surga" di Sulut.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Erlina Langi
Tribunmanado
WISATA: Big Rupang Buddha. Turis Cina serbu Sulawesi Utara (Sulut) di awal April 2025. 

"Awalnya ada rasa pesimis karena Covid tengah merajalela," kata dia.

Namun berkat iman umat Buddha, patung itu akhirnya tuntas dikerjakan. Ketua Pengurus Vihara Arama Kebun Kesadaran Kolongan Herdy Munayang menjelaskan, patung dibangun lewat sokongan donatur. 

Donatur datang dari seluruh Indonesia dan luar negeri.

"Ada yang satu donatur satu patung, ada satu patung yang dikerjakan beberapa orang, jadi secara gotong royong," kata dia.

Ungkap dia, dana pembangunan satu patung fluktuatif.

Bergantung keadaan ekonomi.

"Awalnya 35 juta untuk satu patung, kemudian harganya kini 58 juta per patung," kata dia.

Herdy berharap patung itu dapat menjadi ikon buddhisme di Indonesia Timur.

Para turis yang tertarik dengan ajaran Buddha dapat singgah ke ke situ setelah mengunjungi Borobudur.

Baca juga: Turis Asing Liburan di Manado, Sulawesi Utara Saat Holiday Idul Fitri, Ini Testimoni Turis Jerman

2. Klenteng Ban Hin Kiong

WISATA: Klenteng Ban Hin Kiong. Turis Cina serbu Sulawesi Utara (Sulut) di awal April 2025.
WISATA: Klenteng Ban Hin Kiong. Turis Cina serbu Sulawesi Utara (Sulut) di awal April 2025. (Tribunmanado)

Klenteng Ban Hin Kiong adalah Klenteng tertua di kota Manado. 

Didirikan pada tahun 1819.

Keberadaannya di Manado selama beberapa abad diwarnai sejumlah peristiwa yang diklaim sebagai mujizat.

Pada 1930 misalnya, kota Manado dilanda wabah penyakit kolera.

Korban jiwa berjatuhan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved