Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Pasar Lolak

Kerugian Akibat Kebakaran Pasar Lolak Ditaksir Capai Miliaran Rupiah

Data sementara mencatat sebanyak 13 kios di Pasar Lolak Bolmong, Sulawesi Utara, hangus terbakar dengan nilai kerugian sekitar Rp1,3 miliar.

Dok.Dinas Perdagangan Bolmong
KEBAKARAN PASAR LOLAK - Suasana di Pasar Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara Jumat 4 April 2025. Data sementara mencatat sebanyak 13 kios di Pasar Lolak Bolmong, Sulawesi Utara, hangus terbakar dengan nilai kerugian sekitar Rp1,3 miliar. 

TRIBUNMANADO.COM – Kebakaran hebat melanda Pasar Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, pada Kamis malam (4/4/2025).

Akibat peristiwa tersebut, para pedagang mengalami kerugian yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Data sementara mencatat sebanyak 13 kios hangus terbakar dengan nilai kerugian sekitar Rp 1,3 miliar.

Selain itu, satu unit barak yang berisi 17 lapak juga ludes dilalap api dengan estimasi kerugian sekitar Rp 420 juta.

Pasar Lolak terletak di kawasan strategis, tepatnya di simpang empat kompleks lapangan olahraga Daagon, dan berjarak sekitar 4 kilometer dari Kantor Bupati Bolmong.

Kepala Dinas Perdagangan dan ESDM Bolmong, Seriyanto, menjelaskan bahwa sebelum kebakaran, total terdapat 50 unit kios dan 7 unit barak di Pasar Lolak.

Dari jumlah tersebut, hanya satu barak yang terbakar.

“Ya, satu unit barak terbakar, berisi 17 lapak,” ujar Seriyanto.

Ia menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan asesmen terkait luasan lahan yang terdampak.

Terkait jumlah pedagang yang beraktivitas di pasar tersebut, Seriyanto menyebutkan data bersifat fluktuatif.

“Ada yang aktif dan ada juga yang tidak, jadi jumlah pastinya belum bisa dipastikan,” ungkapnya.

Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting arus listrik.

Api baru berhasil dipadamkan setelah tiga jam berkat bantuan dua unit armada pemadam kebakaran.

Bupati Bolmong Serahkan Dokumen Kependudukan Warga Terdampak

Bupati Bolaang Mongondow, Yusra Alhabsyi, turun langsung ke lokasi kebakaran pada Jumat (5/4/2025) untuk menyerahkan dokumen kependudukan kepada warga yang terdampak.

Dalam kunjungan tersebut, ia juga memantau kondisi para korban secara langsung.

“Selaku pemerintah tentunya merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa warga semalam. Tetap bersabar dengan kejadian ini,” ucap Yusra.

Ia menambahkan bahwa saat ini bantuan yang diberikan bersifat sementara, difokuskan pada kebutuhan mendesak, terutama dokumen kependudukan seperti KTP dan Kartu Keluarga.

Hal ini penting sebagai syarat utama dalam penyaluran bantuan pemerintah.

“Setiap warga yang terdampak berhak menerima bantuan dari pemerintah, dan itu berdasarkan data kependudukan,” jelasnya.

Yusra juga mengimbau pemerintah desa dan kecamatan serta instansi terkait untuk proaktif memberikan laporan dan membantu meringankan beban warga.

Kehilangan Tempat Tinggal, Sebagian Warga Mengungsi ke Rumah Keluarga

Informasi dari pemerintah desa setempat menyebutkan bahwa sebagian kios dan lapak yang terbakar juga difungsikan sebagai tempat tinggal sementara oleh para pedagang.

Sehingga, kebakaran ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga mengakibatkan hilangnya tempat tinggal bagi sejumlah warga.

Sebagian korban memilih mengungsi ke rumah saudara mereka,.

Sementara lainnya masih bertahan di lingkungan pasar, bermalam di pondok-pondok darurat yang tersedia. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved