Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Astronot LGBT Membuat Sejarah: Dituduh Melakukan Kejahatan Luar Angkasa Pertama Kalinya

Anne McClain, astronot lesbian pertama NASA, menjadi berita utama setelah dituduh mengakses rekening bank mantan pasangannya dari luar angkasa.

Editor: Arison Tombeg
Kolase TM/YNet/NASA
SEJARAH - Anne McClain, astronot lesbian pertama NASA. Anne menjadi berita utama setelah dituduh mengakses rekening bank mantan pasangannya dari luar angkasa. 

Pada bulan April 2020, CNN melaporkan bahwa awalnya, Worden memberi tahu penyidik ​​bahwa ia membuka rekening bank pribadi pada bulan September 2018 dan mengubah detail login sehingga pihak ketiga tidak dapat mengaksesnya. Namun, menurut dakwaan, Worden membuka rekening tersebut pada bulan April 2018 dan tidak mengubah kata sandi dan detail loginnya hingga bulan Januari 2019—yang berarti McClain mengakses rekening tersebut dengan izin, bukan dengan membobolnya, karena ia memiliki kata sandinya.

Dakwaan tersebut menyatakan bahwa Worden membuat dua pernyataan palsu: ia mengajukan pengaduan palsu kepada FTC pada tanggal 19 Maret 2019, dan membuat pernyataan palsu selama wawancara dengan Kantor Inspektur Jenderal NASA pada tanggal 22 Juli tahun itu. Worden menyatakan bahwa ia mengingat tanggal yang salah terkait saat ia membuka akun tersebut saat mengajukan pengaduan pertamanya kepada FTC.

Worden mengklaim bahwa dia juga memberi tahu NASA tentang kesalahan tanggal tersebut. Insiden itu luput dari perhatian, dan menurut beberapa laporan di AS, penyelidikan terhadap Worden pun diputuskan untuk ditutup.

Adapun McClain, ia melanjutkan pengabdiannya di NASA, dan pada tahun 2020 diumumkan bahwa ia termasuk di antara 18 astronot yang dipilih untuk program Artemis. Ini berarti ia berpotensi menjadi wanita pertama yang berjalan di bulan dalam beberapa tahun.

Sampai saat ini, ia belum ditugaskan ke misi Artemis yang akan mengorbit bulan—kemungkinan akhir tahun ini.
Dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2023, saat ia ditugaskan untuk memimpin misi Crew-10, McClain berpartisipasi dalam program pelatihan lanjutan di NASA, dengan fokus pada persiapan astronot untuk misi jangka panjang di luar angkasa. 

Pelatihan ini mencakup simulasi kompleks yang meniru kondisi luar angkasa nyata, pelatihan fisik dan intelektual, serta persiapan untuk berbagai skenario dalam misi mendatang. McClain bekerja sama erat dengan para ahli di berbagai bidang, termasuk insinyur, ilmuwan, dan dokter, untuk meningkatkan keterampilannya dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang diharapkan dalam misi luar angkasa.

Selain itu, McClain memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menguji teknologi baru yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi misi berawak. 

Ia bekerja sama dengan tim teknik dan sains untuk mengevaluasi sistem pendukung kehidupan, teknologi navigasi dan komunikasi, serta solusi untuk mengatasi tantangan medis di luar angkasa. 

Kontribusinya memajukan teknologi yang akan memungkinkan misi jangka panjang dan tinggal lebih lama di luar angkasa.

McClain mendedikasikan banyak waktunya untuk kegiatan penjangkauan dan pendidikan, yang bertujuan untuk mendorong kaum muda untuk mengejar karier di bidang STEM.

Ia berpartisipasi dalam berbagai acara pendidikan, konferensi, dan program televisi, serta berbagi pengalaman pribadinya sebagai astronot dan perwira militer AS. McClain menekankan pentingnya kerja sama tim, ketekunan, dan persiapan yang cermat, sehingga menjadi panutan bagi banyak orang.

Mewujudkan impian masa kecilnya, McClain kembali untuk misi keduanya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Sebelum peluncuran, ia merilis video pendek yang menyatakan bahwa ia telah bermimpi pergi ke luar angkasa sejak usia tiga tahun. Ia menyatakan bahwa tidak seorang pun di keluarganya yang menghalanginya, yang memungkinkannya untuk mencapai tujuannya. McClain berbicara tentang berbagai tantangan di stasiun luar angkasa, eksperimen ilmiah yang dilakukan oleh para astronot, dan pentingnya misi di luar Bumi.

Kemudian, ia juga berbicara dengan wartawan, tetapi tidak disebutkan sama sekali tentang "kejahatan luar angkasa". "Misi di luar angkasa tidaklah sederhana," kata McClain kepada wartawan. "Misi tersebut sangat rumit, membutuhkan tim besar yang melakukan pekerjaan yang sering kali tidak dihargai."

Ia mencatat bahwa bahkan dalam misi keduanya, ia ditunjuk untuk memimpin wahana antariksa, dan ada kemungkinan ia akan menerima komando Stasiun Luar Angkasa Internasional selama ia berada di luar angkasa. 

"Semua yang saya ketahui tentang kepemimpinan, penerbangan, dan kerja sama tim, saya pelajari di militer," kata McClain dikutip YNet. "Pengalaman ini sangat penting dalam mempelajari cara memimpin dengan mengidentifikasi dan memaksimalkan kontribusi masing-masing anggota tim saya. Seorang pemimpin tidak dapat melakukan semuanya sendirian—misi-misi ini terlalu rumit."

McClain juga bercanda dalam sebuah percakapan sebelum peluncuran di wahana antariksa SpaceX Dragon, dengan mengatakan, "Saya gembira, bersyukur, dan bangga dapat bertugas sebagai komandan kru untuk misi ini. Latar belakang saya di militer adalah helikopter tempur, jadi kali ini kami akan terbang lebih cepat dari biasanya." (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved