Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

AS Beri Waktu hingga 5 April: TikTok Harus Tarik Diri dari Perusahaan Tiongkok

TikTok, platform media sosial populer dengan 170 juta pengguna AS, dapat dilarang di AS mulai 5 April .

Editor: Arison Tombeg
TM/Reuters/Dado Ruvic
ANCAMAN - Tangkapan layar TikTok. Penundaan undang-undang AS yang memerintahkan pelarangan TikTok jika tidak menarik diri dari pemilik asal China, ByteDance, akan berakhir pada tanggal 5 April. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - TikTok, platform media sosial populer dengan 170 juta pengguna AS, dapat dilarang di AS mulai 5 April jika tidak menarik diri dari perusahaan teknologi China ByteDance.

Namun Trump, yang telah menyukai aplikasi tersebut sejak sebelumnya mengancam akan melarangnya, telah menyatakan harapan kesepakatan dapat dicapai sebelum tanggal pemutusan.

"Kami memiliki banyak pembeli potensial. Ada minat yang luar biasa pada TikTok," kata Trump kepada wartawan kemarin dikutip Al Jazeera.

"Kami juga berurusan dengan China, karena mereka mungkin ada hubungannya dengan itu," tambahnya. "Saya ingin melihat TikTok tetap hidup."

Namun, China pada hari Kamis menolak saran dari Trump untuk memangkas tarif jika Beijing menyetujui penjualan TikTok ke perusahaan non-China.

Trump, ditanya apakah dia akan menunda batas waktu 5 April jika tidak ada kesepakatan yang dicapai, berkata, "Akan ada kesepakatan dengan TikTok, saya cukup yakin."

Tarif AS

Trump akan mengumumkan berbagai tarif pada tanggal 2 April – hari yang disebutnya sebagai "Hari Pembebasan".

Berbicara tentang tarif yang akan datang, presiden AS mengatakan bahwa tarif tersebut akan berlaku untuk "semua negara", bukan hanya negara-negara dengan ketidakseimbangan perdagangan yang sudah berlangsung lama.

"Anda akan mulai dengan semua negara, jadi mari kita lihat apa yang terjadi," katanya kepada wartawan di dalam Air Force One.

Namun, ia bersikeras bahwa tarif, yang besarnya akan bervariasi dari satu negara ke negara lain, akan "jauh lebih besar" daripada tarif yang dikenakan terhadap AS.

Para ekonom telah memperingatkan bahwa tarif yang luas dapat memicu perang dagang yang mengganggu, termasuk dengan Tiongkok, Kanada, dan UE, dan menyebabkan inflasi.
(Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved