Banjir di Manado
Puluhan Warga Ketang Baru Manado Sulawesi Utara Masih Mengungsi, Balita Butuh Susu hingga Pempers
Sebanyak 70-an warga korban banjir masih mengungsi di bangunan lantai dua SDN 1 Manado
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 70-an warga korban banjir masih mengungsi di bangunan lantai dua SDN 1 Manado, di Kelurahan Ketang Baru, Kecamatan Singkil, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (24/3/2025).
Diantaranya terdapat sekira 12 balita yang membutuhkan pempers, pakaian serta susu.
"Sangat butuh," kata Sri, salah satu orang tua.
Menurut Sri, sang anak yakni Muhammad Alfariski (2) dalam keadaan sehat, hanya stok pakaiannya sudah terbatas.
Saat dijumpai Tribunmanado, Alfariski tengah berbaring di kasur bersama ayahnya.
Mereka menempati sebuah ruangan yang sekilas mirip perpustakaan.
Fajilah (1) bocah lainnya, tampak berlari lari di salah satu ruang kelas yang jadi lokasi pengungsian.
Kata salah satu tantenya, bocah ini sangat butuh susu.
"Ia juga butuh pempers dan pakaian," kata dia.
Informasi dari seorang warga lainnya, beberapa anak dibawa ke pusat pengobatan karena alami masalah kesehatan.
Sebelumnya, banjir dan longsor menghantam kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul cuaca ekstrem sepanjang Jumat hingga Sabtu (21-22/3/2025).
Data update BPBD kota Manado, terdapat 3837 warga mengungsi.
Dua orang terinformasi meninggal dunia yakni Arnold Mamahit warga Kelurahan Malendeng lingkungan 6 dan Novianti Kipiodo warga Kelurahan Bailang lingkungan 4.
Kemudian laporan orang hanyut yakni Haikal Supriadi Montu (20).
Terdapat 2240 Jiwa terdampak genangan.
Sebanyak 16 Kelurahan terkena banjir yakni Kelurahan Bumi Nyiur, Paal Dua, Banjer, Bailang, Dendengan Dalam, Dendengan Luar, Kairagi Weru, Paal 4, Perkamil, Ranomuut, Taas, Sumompo, Ternate Tanjung, Mahawu, Tikala Ares dan Tikala Baru.
Genangan terjadi di lima Kelurahan yaitu Taas, Paal Dua, Ternate Tanjung, Komo Luar, Tanjung Batu.
Kejadian pohon tumbang terjadi di Sario.
Sebuah fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Mahakam terdampak banjir.
Berdasarkan analisis, banjir terjadi akibat meluapnya DAS Tondano dan DAS sungai Sawangan.
Kepala BPBD Manado Donald Sambuaga menuturkan, terdapat 51 titik lokasi bencana banjir dan longsor di tujuh kecamatan.
Sebut dia, Pemkot langsung gercep tangani banjir.
"Dengan cepat Pemerintah Kota Manado melalui Wali Kota dan Wakil Wali Kota besama jajaran melakukan koordinasi semaksimal mungkin dengan instansi terkait untuk berupaya menanggulangi serta mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor,” kata dia
Menurut Donald, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi bersama Kapolres, Dandim dan Forkopimda untuk melakukan langkah – langkah selanjutnya dalam menanggulangi bencana tersebut.
BPBD juga telah melakukan pendataan daerah – daerah yang belum terevakuasi.
"Kami dibantu oleh Pemprov, TNI , Polri , Basarnas, pencinta alam dan organisasi – organisasi, federasi olahraga serta kelompok relawan masyarakat lainnya dalam melakukan evakuasi," kata dia. (Art)
(TribunManado.co.id/art)
Pesisir Sulut Masuk Dalam 15 Wilayah Berpotensi Banjir Rob Akibat Super New Moon, Ini Tanggalnya |
![]() |
---|
Pemkot Manado bersama TNI/Polri Bersihkan Rumah Korban Banjir |
![]() |
---|
Gegara Sungai Sario Manado Meluap, 8 Kelurahan di 2 Kecamatan di Ibu Kota Sulut Kebanjiran |
![]() |
---|
Pasca Banjir, Warga Pakowa Manado Lakukan Pembersihan Rumah: Kami Butuh Air Bersih |
![]() |
---|
Banjir Landa Pakowa Wanea Kota Manado Akibat Luapan Air Sungai Sario |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.