Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawei Utara

Mahasiswa Manado Tewas Dikeroyok di Universitas Kristen Indonesia, Ayahnya: Tolong Anak Saya Dibunuh

Kenzha Walewangko tewas diduga kerena dikeroyok oleh sesama mahasiswa di dalam lingkungan kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado.com/Dok. Pribadi
MAHASISWA MANADO - Karangan bunga Kenzha Walewangko (22). Mahasiswa UKI Jakarta asal Manado, Sulawesi Utara, yang tewas diduga akibat pengeroyokan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Media sosial Facebook warga Sulawesi Utara (Sulut) sudah sepekan ini dihebohkan dengan kasus pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Korbannya ternyata mahasiswa Manado, Sulut.

Ia bernama Kenzha Walewangko (22).

Kenzha Walewangko tewas diduga kerena dikeroyok oleh sesama mahasiswa di dalam lingkungan kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Cawang, Jakarta Timur.

Kematian Kenzha Walewangko pun hingga kini masih jadi misteri.

Terutama soal proses hukum kasus ini.

Peristiwa ini terjadi di area parkiran motor UKI pada Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. 

Namun sudah berjalan sekitar dua pekan, kasus ini belum ada tersangkanya.

Bahkan pihak keluarga mengaku sampai saat ini belum ada hasil autopsi yang diberikan oleh polisi.

Kasus ini ditangani Polres Metro Jakarta Timur.

"Kami sampai saat belum menerima hasil autopsi," ujar Ayah Kenzha, Happy Walewangko, Selasa (18/3/2025).

MAHASISWA MANADO - Korban Kenzha Walewangko (22), Mahasiswa UKI Jakarta asal Manado, Sulawesi Utara, yang tewas diduga akibat pengeroyokan.
MAHASISWA MANADO - Korban Kenzha Walewangko (22), Mahasiswa UKI Jakarta asal Manado, Sulawesi Utara, yang tewas diduga akibat pengeroyokan. (Tribunmanado.com/Dok. Pribadi)

Pihak keluarga di Manado masih sangat terpukul karena kasus anaknya ini seakan-akan berjalan lambat.

"Padahal kasus ini jelas dia diduga dikeroyok hingga tewas tetapi belum tersangka yang diamankan," jelasnya.

Pihak keluarga meminta kepastian hukum atas apa yang menimpa anak mereka.

"Anak saya sedang menuntun ilmu, dia dibunuh jadi tolong pihak kepolisian kami minta kepastian hukum," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved